Jakarta (Antara) – Aparat kepolisian di Jakarta mensterilkan vihara-vihara besar Buddha dan Tionghoa di ibu kota untuk menjaga keamanan pada perayaan Tahun Baru Imlek.
“Untuk pura utama kami lakukan sterilisasi, sedangkan untuk pura (yang lebih kecil) tradisional kami hanya melakukan pemantauan secara manual,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadli Imran saat berkunjung ke vihara Dharma Jaya di Glodok di sini pada Sabtu (Januari). 21).
Dia tidak menjelaskan bagaimana petugas polisi mensterilkan candi-candi utama di kota itu. Namun, dia menegaskan bahwa dia secara pribadi telah memeriksa kuil untuk memantau pengaturan keamanan dan persiapan menjelang Tahun Baru Imlek, yang dirayakan di seluruh negeri pada hari Minggu.
Dia mengatakan, operasi kepolisian di klenteng-klenteng di Jakarta bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar masyarakat yang merayakan Imlek dapat melakukan ritual di klenteng dengan aman dan tenteram.
“(Pemeriksaan) ini juga salah satu cara saya untuk memastikan kegiatan keagamaan jelang Imlek berjalan dengan baik,” kata Kapolres.
Di sisi lain, Imran juga menyampaikan ucapan selamat tahun baru Imlek kepada seluruh masyarakat yang merayakannya, khususnya masyarakat Tionghoa.
“Saya berharap di tahun Kelinci Air ini, para pengusaha semakin sukses (usahanya); orang-orang yang berprofesi semakin maju; keluarga semakin harmonis, dan kita sebagai bagian dari satu bangsa, selalu dalam lindungan Tuhan. . Kita harus menjaga saudara-saudara kita saat ini.”
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunuyudu Wisnu Andiko mengatakan, 4.550 personel keamanan dikerahkan untuk mengamankan perayaan Imlek.
Dia menjelaskan, 4.550 petugas yang berpartisipasi terdiri dari 1.403 anggota Polda, 1.513 anggota Polda, 343 anggota TNI dan 1.291 aparatur daerah.
Berita Terkait: Gubernur DKI Jakarta mengunjungi kelenteng dan menyampaikan ucapan selamat tahun baru
Berita Terkait: Selamat Tahun Baru Cina
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal