Kementerian Peternakan negara telah berjanji untuk mengikutsertakan peternak sapi provinsi Taita Taveta dalam kesepakatan untuk menjajaki pasar daging sapi Indonesia.
Kenya diharapkan mengekspor 50.000 ekor sapi setiap tahun ke negara Asia.
Direktur Produksi Peternakan Elmi Bashar mengatakan ratusan penggembala dan peternak skala kecil akan mendapatkan keuntungan dari bisnis ekspor yang menguntungkan sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk mengembangkan ekonomi.
Bashar mengatakan kesepakatan itu akan membutuhkan bobot hidup minimum 350 kilogram untuk setiap sapi dan akan dijual dengan harga $2,8 per kilo.
Pasar ekspor yang baru diatur untuk meningkatkan produksi ternak di wilayah yang dianggap sebagai zona bebas penyakit.
Ini juga akan membantu petani mengentaskan kemiskinan dan menjadikan daerah itu sebagai pusat pembiakan daging sapi merah di Kenya.
Direktur mengimbau para peternak untuk meningkatkan produksi sebelum ekspor pertama kali.
Ia mengatakan, jika potensi tersebut terealisasi sepenuhnya, produksi ternak akan memberikan peluang wirausaha bagi ratusan pemuda pengangguran di wilayah tersebut.
Dia berbicara saat menjamu delegasi pejabat pertanian dari Taita Taveta di kantornya di Nairobi.
Dia mengatakan, ada peluang di sektor peternakan terkait manufaktur, kulit, dan penambahan nilai setelah pelarangan impor bahan terkait kulit.
Baru-baru ini, Presiden mengeluarkan arahan pelarangan impor barang-barang kulit selama dua tahun ke depan. Mari kita manfaatkan dan manfaatkan subsektor peternakan sejalan dengan agenda transformasi ekonomi ke atas.”
Sektor rantai nilai daging sapi, domba dan kambing saat ini menyumbang tidak kurang dari 12 persen dari PDB negara dan 45 persen dari PDB pertanian.
Bachar mengatakan delegasi khusus dari pemerintah pusat yang dipimpin oleh Sekretaris Utama Jonathan Mweki akan mengunjungi provinsi tersebut untuk memeriksa potensinya menjelang kunjungan Indonesia ke Kenya pada bulan Juli.
Pasar ekspor tidak hanya akan mengembangkan ekonomi kabupaten, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, kata Komisi Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Irigasi, CEC, Ericsson Kyungu.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian