POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pesantren, Ekonomi Syariah Berpotensi Dorong Perekonomian Nasional: Eric Tohir

Pesantren, Ekonomi Syariah Berpotensi Dorong Perekonomian Nasional: Eric Tohir

TEMPO.CO, JakartaEric Tohir, Menteri Negara Asrama Islam (Besantron) dan Perindustrian BUMN Ekonomi Syariah Memiliki potensi besar untuk mendongkrak perekonomian nasional.

Hingga triwulan I tahun 2021, jumlah pondok pesantren di Indonesia sebanyak 31.385 pesantren, dengan santri lebih dari 4,29 juta, katanya pada 12.NS Diplomatic Victory Challenge diadakan secara online di Jakarta, Sabtu.

Sementara itu, ekonomi Syariah Indonesia menempati urutan keempat secara global, dengan skor Global Islamic Economic Index (GIEI) sebesar 91,2. Sektor-sektor terbaik ekonomi syariah Indonesia antara lain makanan halal, keuangan, pariwisata, busana muslim, kosmetik, media dan hiburan.

Bangsa masih bisa mengembangkan potensi terbaiknya untuk menjadikan pondok pesantren lebih kuat dan mandiri secara ekonomi. Selain itu, mereka tidak lagi hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan berbasis Islam, tetapi juga sebagai mesin wirausaha dan pusat ekonomi dalam konteksnya masing-masing, katanya.

Untuk itu, kita semua harus berupaya meningkatkan keterampilan pesantren dari segi manajemen, keuangan, digitalisasi, infrastruktur, dan akses pasar agar lulusannya siap bersaing di dunia usaha dan bisnis. Di atas segalanya, mereka bisa menciptakan jaringan dan ekosistem yang saling menguatkan,” ujarnya.

Upaya tersebut tentunya membutuhkan dukungan dan kerjasama berbagai pihak dari pemerintah hingga swasta, termasuk berbagai event yang akan menantang lulusan pondok pesantren untuk mengembangkan keterampilan dan terus berinovasi, ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Mafroo Amin berharap kerja sama antara Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat diperluas untuk memperluas pesantren, khususnya perekonomian nasional.

Dikatakannya, 12.000 dari 28.914 pondok pesantren di Tanah Air berpotensi untuk berkembang Ekonomi Syariah. Oleh karena itu, 12.000 pondok pesantren membutuhkan kelas-kelas pendampingan, pendampingan dan pelatihan untuk mengembangkan apa yang disebut santri, lulusan pondok pesantren yang mampu menjalankan bisnis.

READ  Bisakah gerbang surga baru Thailand memikat wisatawan dari Bali?

Pemberdayaan ekonomi di pondok pesantren tidak hanya akan bermanfaat bagi santrinya tetapi juga masyarakat yang tinggal di sekitar pondok pesantren, katanya.

Melangkah: Pendidikan Syariah NU Berperan Penting dalam Pembangunan Ekonomi: Sri Mulyani

Di antara