POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan timur Indonesia belum mereda

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan timur Indonesia belum mereda

Artikel berikut diterjemahkan menggunakan Microsoft Azure Open AI dan Google Translation AI. Artikel asli dapat ditemukan di Pertumbuhan Ekonomi Tinggi di Indonesia Timur Belum “Menetes” ke Bawah

Kompas/B Raditya Mahindra Yasa

Seorang perempuan mencuci pakaian di tengah minimnya akses air bersih dengan cara mengumpulkannya melalui wadah di Desa Nelayan Siwalima, Kecamatan Pulau Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku, Kamis (21/9/2023).

JAKARTA, Kompas – Perkembangan ekonomi semakin bergeser ke arah timur. Pada triwulan III tahun 2023, Maluku dan Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi melebihi nasional berkat proyek pertambangan. Namun, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di suatu wilayah tidak serta merta mendorong pembangunan yang baik sehingga meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.

Sepanjang periode Juli hingga September 2023, perekonomian wilayah Maluku dan Papua tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 9,25 persen setiap tahunnya. Laju pertumbuhan ekonomi wilayah timur jauh Indonesia ini merupakan yang tertinggi dibandingkan wilayah lainnya, melampaui laju pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat menjadi 4,94 persen setiap tahunnya pada triwulan III tahun 2023.

Bersama dengan Maluku dan Papua, pertumbuhan ekonomi Sulawesi menduduki peringkat kedua pada triwulan III tahun 2023, yaitu sebesar 6,44 persen per tahun. Di sisi lain, perekonomian Pulau Jawa dan Sumatera hanya tumbuh masing-masing sebesar 4,83 persen dan 4,5 persen, meski masih mendominasi struktur spasial perekonomian Indonesia.

Baca juga: Rasanya Sama, Tak Sama Rasanya

Ini bukan pertama kalinya Indonesia bagian timur mencatatkan kinerja perekonomian tertinggi di atas nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan ekonomi telah bergerak ke arah timur. Sebelumnya, pada tahun 2022, perekonomian Maluku dan Papua mencapai angka pertumbuhan tertinggi yakni 8,65 persen. Pada tahun 2021, wilayah Maluku-Papua juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 10,09 persen.

READ  PHL melanjutkan ekspor daun bawang ke Indonesia

Tingginya pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Indonesia didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang bergerak akibat berjalannya proyek pertambangan dan metalurgi di wilayah tersebut, kata Amalia Adinjar Widyasanti, Pj Kepala Badan Pusat Statistik.

https://cdn-assetd.kompas.id/-OfrW0imSG49TEn7MKNOJ04yO6A=/1024x850/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F21%2Fb1b377b3-49d4-4e9a-b65d- 1 d8 147ce82b1_png .  PNG

Perekonomian Maluku dan Papua diperkuat oleh sektor pertambangan, eksplorasi, perdagangan, dan konstruksi. Ia mengatakan, seperti dikutip Minggu (12/11/2023), “Pertumbuhan ekonomi melambat di beberapa pulau, kecuali Maluku dan Papua. Wilayah ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat secara keseluruhan dibandingkan wilayah lain. .

Namun pembangunan di wilayah timur Indonesia masih menyisakan permasalahan klasik, yaitu “tercabutnya” kesejahteraan masyarakat lokal akibat pertumbuhan ekonomi yang pesat. Meski mampu mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan perekonomian nasional dalam beberapa tahun terakhir, kinerja perekonomian di wilayah timur Indonesia belum “trickle-down” untuk dinikmati masyarakat setempat.

Tren penurunan kemiskinan tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, yang melebihi sekitar 10%.

Masih miskin

Dampak pembangunan smelter logam besar-besaran di kawasan timur Indonesia tidak sejalan dengan lambatnya pengentasan kemiskinan, kata Direktur Eksekutif Center for Reform of the Indonesian Economy (CORE) Muhammad Faisal, Minggu (12/11/2023).

Ia memperkirakan wajar jika perekonomian di wilayah timur Indonesia akan meningkat signifikan. PDB daerah suatu daerah tentu akan meningkat ketika ada masuknya investasi dan konstruksi. Data Kementerian Investasi menunjukkan, Indonesia bagian timur kini menjadi “sayang” investor asing karena melimpahnya sumber daya mineral alam yang bisa mengalir ke hilir.

“Secara statistik, masuk akal bahwa perekonomian tumbuh pada tingkat yang tinggi. Sayangnya, kualitas hidup masyarakat di sana belum membaik, dan kemiskinan penduduk setempat juga tidak berkurang secara signifikan,” ujarnya.

Foto sebuah keluarga yang rumahnya terletak di pinggiran Trans Papua di Distrik Mandupu, Bovin Diguel, Papua, pada Selasa (3/3/2020).  Meski Papua telah menerapkan 20 tahun otonomi khusus (otsus) dan pemberian dana dalam jumlah besar, namun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua masih belum menunjukkan perbaikan, baik tingkat kemiskinan maupun ketimpangan. tetap tinggi.
Kompas/Agus Susanto

Foto sebuah keluarga yang rumahnya terletak di pinggiran Trans Papua di Distrik Mandupu, Bovin Diguel, Papua, pada Selasa (3/3/2020). Meski Papua telah menerapkan 20 tahun otonomi khusus (otsus) dan pemberian dana dalam jumlah besar, namun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua masih belum menunjukkan perbaikan, baik tingkat kemiskinan maupun ketimpangan. tetap tinggi.

Data yang dirilis BPS menunjukkan kemiskinan di Papua hanya mengalami penurunan tipis dari 26,8% pada September 2022 menjadi 26,03% pada Maret 2023. Kemiskinan di Papua Barat juga sedikit menurun dari 21,43% menjadi 20,49% pada periode yang sama. Bahkan, angka kemiskinan di Maluku naik dari 16,23 persen menjadi 16,42 persen, dan di Maluku Utara dari 6,37 persen menjadi 6,46 persen.

READ  Ekonomi kerakyatan harus menjadi dasar pilihan ekonomi Indonesia: pemerintah

Jumlah kemiskinan ekstrem masih tinggi di wilayah timur. Papua dan Papua Barat merupakan dua provinsi terakhir di Indonesia yang angka kemiskinan ekstremnya masih di atas 5 persen, sementara kemiskinan ekstrem di sebagian besar provinsi lainnya berhasil diturunkan menjadi kurang dari 1 persen pada Maret 2023.

“Tren penurunan kemiskinan tidak sebanding dengan tingginya pertumbuhan ekonomi yang hampir mencapai 10%. Bisa jadi perbaikan angka kemiskinan juga tidak terjadi pada penduduk lokal, melainkan pada pendatang atau transmigran dari daerah lain yang tinggal di sana,” ujarnya. . Faisal.

Baca juga: Ketimpangan Jadi Kendala Calon Presiden Capai Lompatan Ekonomi

Strategi yang salah

Menurut Faisal, hal ini disebabkan oleh strategi manufaktur yang salah, seperti yang juga terjadi di pusat manufaktur lain, seperti Sulawesi. Pertama, lapangan pekerjaan yang timbul dari industri manufaktur sebagian besar ditempati oleh orang asing, karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan keterampilan industri dan kapasitas tenaga kerja lokal yang tersedia.

Kedua, pembangunan smelter skala besar tidak serta merta merangsang permintaan pasar yang mampu menyerap produk-produk mata pencaharian masyarakat setempat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Dalam beberapa kasus, meski produknya tidak terserap, penghidupan masyarakat juga terganggu akibat pencemaran air dan lahan pertanian akibat kegiatan hilir.

Pabrik peleburan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara.  Kompas/Dano Kosoro.
Kompas/Dano Kosooro

Pabrik peleburan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Kompas/Dano Kosoro.

Indonesia dikatakan tidak belajar dari pengalaman. Padahal, praktik eksploitasi pertambangan dan potensi ekonomi tinggi yang tidak “trickle down” di kawasan timur sudah terjadi sejak lama. Kali ini bentuknya berbeda dengan proyek hilirisasi.

Pemerintah diperkirakan menilai strategi hilirisasi ini salah arah. “Transformasi ekonomi tidak bisa tiba-tiba tanpa adanya transformasi sosial. Masyarakat harus siap, dan tidak bisa dilakukan hanya dalam 2-3 tahun saja. Fondasi sosialnya harus dibangun terlebih dahulu agar masyarakat yang berpartisipasi menjadi pelaku ekonomi ketika ada transformasi ekonomi. Kata Faisal. “Bukan hanya penonton.”

Landasan sosial harus diciptakan terlebih dahulu, sehingga ketika terjadi transformasi ekonomi, warga berpartisipasi sebagai pelaku ekonomi, bukan sekadar penonton.

Persamaan yang “salah”.

READ  Indonesia mengizinkan maskapai untuk menaikkan tarif kelas ekonomi karena harga bahan bakar naik | Bepergian

Pemerataan pembangunan yang semakin mengarah ke wilayah timur Indonesia masih dianggap keliru. Menurut peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Teuku Rivki, berdasarkan aktivitas perekonomian, Pulau Jawa masih mendominasi perekonomian nasional dengan kontribusi sekitar 60 persen. .

Konsentrasi kegiatan ekonomi dan perdagangan di Pulau Jawa atau Indonesia bagian barat juga berdampak pada ketimpangan distribusi lapangan kerja di seluruh Indonesia sehingga memperparah kesenjangan ekonomi spasial.

Nelayan menangkap ikan terbang di perairan Banda Nera, Kawasan Maluku Tengah, Maluku pada Senin (18/9/2023).
Kompas/Muhammad Final Daeng

Nelayan menangkap ikan terbang di perairan Banda Nera, Kawasan Maluku Tengah, Maluku pada Senin (18/9/2023).

Dalam 10 tahun terakhir, persentase total penduduk yang hidup dalam kemiskinan mengalami penurunan di seluruh wilayah, namun wilayah di luar Indonesia bagian barat memiliki persentase penduduk miskin yang lebih tinggi. Pada tahun 2022, lebih dari seperempat penduduk Papua dan Maluku akan dianggap miskin, sementara angka kemiskinan di Jawa dan Sumatera akan berkurang dari 10 persen.

Menurutnya, hal ini merupakan tantangan besar yang harus diatasi oleh pemerintahan mendatang. “Meski tidak berdampak langsung terhadap kinerja perekonomian nasional, namun kegiatan perekonomian yang lebih merata dapat memberikan aspek pemerataan dan menjamin kue perekonomian dapat dinikmati secara lebih merata bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Rivke.