Ketidakpastian dan risiko tetap ada
“Pada saat yang sama, ketidakpastian yang signifikan dan risiko penurunan tetap ada di ekonomi global,” kata MTI.
Dengan banyak negara maju secara bersamaan menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang tinggi, dampak pengetatan kondisi keuangan terhadap pertumbuhan global bisa lebih besar dari yang diharapkan.
MTI mengatakan risiko stabilitas keuangan dapat meningkat jika ada penyesuaian pasar yang tidak teratur untuk mengetatkan kebijakan moneter di negara maju. Penetapan harga aset yang tajam dapat menyebabkan arus keluar modal dari kawasan dan peningkatan beban pembayaran utang, yang mengurangi prospek pertumbuhan ekonomi kawasan.
MTI menambahkan bahwa eskalasi lebih lanjut dalam Perang Ukraina dan ketegangan geopolitik antara kekuatan utama dunia dapat memperburuk gangguan pasokan, mengurangi kepercayaan konsumen dan bisnis, serta berdampak pada perdagangan global.
“Dengan latar belakang ini, pertumbuhan sektor-sektor yang berorientasi keluar di Singapura diperkirakan akan melemah seiring dengan memburuknya kondisi permintaan eksternal,” kata kementerian tersebut.
Misalnya, segmen semikonduktor dari grup elektronik diperkirakan akan terpengaruh secara negatif oleh penurunan permintaan global untuk semikonduktor.
Pada saat yang sama, pertumbuhan perdagangan grosir, transportasi air, serta sektor keuangan dan asuransi diperkirakan akan terpengaruh akibat perlambatan ekonomi eksternal utama.
“Di sisi lain, prospek pertumbuhan di banyak sektor tetap positif. Secara khusus, pemulihan perjalanan udara dan kedatangan pengunjung internasional yang berkelanjutan akan mendukung ekspansi di sektor penerbangan dan pariwisata seperti transportasi udara, akomodasi, seni, hiburan dan rekreasi, serta sebagai kegiatan terkait lainnya.” kata MTI.
Pada basis kuartalan yang disesuaikan secara musiman, ekonomi tumbuh 1,1 persen, membalikkan kontraksi 0,1 persen pada kuartal kedua.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian