POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pertanyaan yang sering diajukan tentang pangan, iklim, dan pertanian regeneratif

Bagaimana pengaruh pola makan saya terhadap planet ini? Haruskah saya mengubah pola makan saya?

Percakapan mengenai pilihan pola makan dan permintaan konsumen seringkali didominasi oleh hal-hal ekstrem. Kami menganjurkan lebih banyak nuansa.

Kami menyadari bahwa pilihan pola makan seseorang adalah masalah yang sangat pribadi yang mencerminkan jaringan budaya, tradisi, ekonomi, dan aksesibilitas yang kompleks. Kami mendukung pilihan makanan yang fleksibel dan tidak menganjurkan pilihan makanan tertentu – namun kami sangat mendorong masyarakat untuk belajar tentang makanan yang mereka makan, bagaimana makanan itu diproduksi, dan apa saja manfaatnya.

Misalnya, apel yang ditanam secara organik yang dikirim ke seluruh dunia memiliki keuntungan yang berbeda dibandingkan apel yang ditanam dan dikonsumsi secara lokal namun menggunakan herbisida dan pestisida.

Ada banyak pilihan dan perubahan pola makan yang dapat bermanfaat bagi planet ini. Misalnya, produksi peternakan (daging dan susu) menyumbang 60% dari total emisi gas rumah kaca dunia yang berhubungan dengan makanan. Memilih untuk mengurangi konsumsi daging dapat mengurangi jejak karbon Anda, begitu pula dengan mengonsumsi ikan dan kerang yang ramah lingkungan, yang dapat menyediakan protein sehat dengan emisi yang sangat sedikit dari peternakan.

Dari lebih dari 50.000 tanaman yang dapat dimakan di dunia, hanya 15 yang menyediakan 90% kalori dunia. Beras, jagung (jagung) dan gandum berjumlah 2/3. Kurangnya keragaman pola makan menyebabkan hasil gizi yang tidak sehat, serta tekanan pada habitat alami.

Dengan melakukan diversifikasi pola makan, kita dapat secara efektif mendukung rotasi tanaman bagi petani dan meningkatkan keanekaragaman hayati di agroekosistem kita. Pilih beragam biji-bijian seperti soba, millet, dan sorgum; Aneka benih seperti quinoa, hemp dan chia; Keanekaragaman kacang-kacangan seperti buncis, buncis, dan lentil tidak hanya memberikan keragaman nutrisi, namun juga menciptakan permintaan pasar bagi petani dan mendorong rotasi tanaman yang dapat meningkatkan kesehatan tanah.

Secara keseluruhan, transisi ke sistem pangan regeneratif mengarah pada praktik produksi yang beragam dan pilihan pangan yang lebih beragam, sebuah siklus saling menguntungkan bagi kesehatan manusia dan planet yang saling terkait erat.