POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perpustakaan berbasis konten mendukung pemulihan ekonomi: Perbusnas

Perpustakaan berbasis konten mendukung pemulihan ekonomi: Perbusnas

Dalam skema ini, masyarakat dilatih untuk meningkatkan keterampilan melalui buku-buku terapan (ilmiah) di perpustakaan.

JAKARTA (Antara) – Proyek Transformasi Perpustakaan Berbasis Konten Publik (TPBIS) akan membantu mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, menurut Kepala Perpustakaan Nasional (Perbusnas), Muhammad Sayrif Bando.

“Dalam proyek ini diberikan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan keterampilan melalui buku-buku (sains) terapan di perpustakaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis.

Panto mencatat, program TPBIS sudah berjalan selama empat tahun. Program ini mengubah perpustakaan menjadi pusat pengetahuan, tempat komunitas dapat belajar, berinovasi, dan berkreasi.

Menurutnya, skema ini menyasar kelompok masyarakat marginal seperti masyarakat kumuh, wilayah sosial miskin, petani kecil, pembudidaya ikan skala kecil, pekerja usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan ibu rumah tangga.

Dalam skema tersebut, Perpusnas tidak menganjurkan masyarakat untuk memilih kapasitas tertentu, melainkan menyesuaikan pilihan ekonomi masyarakat sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

“Kami akan berkontribusi pada pengembangan dengan sekuat tenaga untuk memfasilitasi sumber informasi yang relevan,” kata Panto.

Ia menjelaskan bahwa pelatihan dan pengembangan keterampilan sangat penting bagi orang-orang yang terpinggirkan karena mereka hidup dalam kemiskinan karena empat alasan. Pertama, kurangnya penguasaan ilmu.

Kedua, minim inovasi dan kreativitas. Ketiga, kurangnya akses terhadap modal. Keempat, ada budaya di kalangan masyarakat yang lebih banyak berbicara daripada membaca.

Sementara itu, Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Putra Nababan, memuji Perbusnas atas rencana turnaround yang menurutnya melebihi tugas dan tanggung jawabnya.

Dia mencatat bahwa Perpusnas telah proaktif dan proyek tersebut berdampak pada masyarakat.

Dikatakannya, program tersebut tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis tetapi juga bagaimana mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

“Buku menawarkan banyak hal. Imajinasi juga meningkat (dengan membaca buku),” ujarnya.

Berita terkait: Indonesia masih membutuhkan 439.680 pustakawan: Ketua Perbusnas
Berita terkait: Perpusnas luncurkan buku tematik untuk mendukung Presidensi G20
Berita Terkait: Perpusnas Perbarui Profil, Data Perpustakaan

Diterjemahkan oleh: Asep Firmansya, Raga Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023