Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fawzia menekankan pentingnya peningkatan jumlah perempuan dalam posisi kepemimpinan untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung kegiatan ekonomi kreatif.
“Ada kebutuhan mendesak untuk mendidik para pembuat kebijakan dan perwakilan pemerintah tentang pentingnya meningkatkan keterwakilan perempuan dalam posisi administratif,” katanya di Jakarta, Rabu.
Dalam pidato pembukaannya di konferensi Kepemimpinan Perempuan dalam Organisasi Sektor Publik untuk Meningkatkan Produktivitas, ia menyatakan bahwa perempuan pada dasarnya memiliki kemampuan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang sukses.
Ia menyatakan, perempuan dibandingkan laki-laki cenderung lebih sabar dan empati, serta memiliki kemampuan komunikasi, komunikasi, dan multitasking yang lebih baik.
Dia menunjukkan bahwa “perempuan yang berdaya memiliki kepercayaan diri. Dia dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan memiliki akses terhadap peluang dan sumber daya yang memberinya banyak peluang dan pilihan untuk diambil.”
Fawzia juga mencatat bahwa konferensi ini diadakan untuk menyoroti hubungan antara inklusi gender dan produktivitas sesuai dengan prinsip Visi 2025 Organisasi Produktivitas Asia (APO).
“Konferensi ini juga mencerminkan komitmen perempuan dalam menciptakan lingkungan inklusif, serta meningkatkan produktivitas dan inovasi di lembaga sektor publik,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal APO Indra Pradanna Singawainata menekankan perlunya para pihak mengambil inisiatif untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam kegiatan ekonomi guna mencapai tingkat inklusivitas yang lebih tinggi.
APO, sebuah organisasi antar pemerintah regional, secara khusus didirikan untuk meningkatkan produktivitas di kawasan Asia-Pasifik melalui peningkatan kerja sama timbal balik.
Sebagai negara tuan rumah konferensi tersebut, Indonesia dikenal sebagai negara yang aktif di banyak organisasi di kawasan.
Sekitar 150 delegasi dari negara-negara anggota APO, termasuk Bangladesh, Kamboja, Tiongkok, Fiji, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Turki dan Nepal, berpartisipasi dalam konferensi tersebut.
Peserta sebagian besar merupakan pemangku kepentingan sektor publik.
Berita Terkait: Kepemimpinan perempuan adalah bagian dari visi Pusat Pertumbuhan ASEAN: ASEAN-BAC
Berita terkait: Kepemimpinan perempuan diperlukan untuk mengatasi ketidaksetaraan gender: Menteri
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal