Jakarta (Antara) – Fundamental perekonomian Indonesia tetap kuat menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang menyebabkan penutupan perbankan di banyak negara, kata seorang pejabat keuangan.
“Prospek pertumbuhan ekonomi kami tetap sangat kuat. Tahun 2023, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,0 persen hingga 5,3 persen per tahun,” kata Wakil Menteri Keuangan Swahasil Nzara dalam acara Business Forum OCBC NISP, Selasa.
Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen pada Februari 2023 masih berada dalam teritori optimis atau di atas 100 dengan skor 122,4 yang menjadi dasar optimisme pertumbuhan ekonomi pada 2023.
Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia masih berada di level ekspansi atau di atas 50 pada Februari 2023 atau tepatnya 51,2.
Dia mencatat, “Pemain kami di industri masih mempertimbangkan ekspansi lebih lanjut. Selain itu, kredit perbankan masih tumbuh 10,53 persen per tahun pada Januari 2023.”
Integritas sistem perbankan nasional juga terjaga dengan rasio kecukupan kredit mencapai 25,93% pada Januari 2023.
Nazara juga memperkirakan inflasi nasional yang mencapai 5,5 persen per tahun pada Februari 2023 akan terus menurun hingga mencapai sekitar 3,6 persen pada akhir tahun 2023.
“Kita harapkan ini terus mendukung perekonomian kita yang harus terus tumbuh,” ujarnya.
Pemerintah akan terus mengoptimalkan penggunaan anggaran negara untuk mengantisipasi gejolak ekonomi global dan menjaga momentum pemulihan ekonomi.
“Anggaran negara akan kami gunakan untuk mengambil langkah-langkah tanggap guna mengantisipasi berbagai bentuk gangguan. Jika harga energi di luar negeri berubah, diharapkan pengusaha dapat melanjutkan pemulihan,” ujar Nzara.
Berita terkait: Kecerdasan bisnis untuk mendorong digitalisasi pembayaran memajukan ekonomi
Berita Terkait: Penggunaan AI Dapat Membantu Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi: Indef
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian