ringkasan
Deputi Gubernur Bank Indonesia Judah Agung menyatakan optimismenya terhadap prospek perekonomian global pada tahun ini. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan berada pada kisaran tiga persen, yang merupakan penurunan dibandingkan tahun 2023 namun melebihi ekspektasi sebelumnya. Ekspektasi positif tersebut disebabkan oleh kuatnya kinerja perekonomian AS. “Yang mungkin perlu kita khawatirkan adalah inflasi global,” kata Agung pada Simposium Economic Outlook yang diselenggarakannya. CNBC Indonesia Pada tanggal 29 Februari.
Dia mencatat bahwa indeks waktu pengiriman untuk pemasok mengalami sedikit peningkatan, yang mengindikasikan meningkatnya ketegangan geopolitik. Peningkatan ini, terutama setelah krisis Terusan Suez, dapat menghambat penurunan inflasi yang telah diamati sebelumnya dan mencegah penurunan lebih lanjut. Pada saat yang sama, ketidakpastian di pasar keuangan global masih tinggi, sebagaimana dibuktikan oleh Indeks Dolar AS yang kini berada di angka 104, dan imbal hasil Treasury AS yang melebihi 44,29 persen. “Hal ini menunjukkan risiko aliran modal ke emerging market masih sangat tinggi,” kata Agung. Namun, di tingkat domestik, Bank Dunia yakin bahwa pemilihan umum kemungkinan besar akan memberikan dukungan positif terhadap perekonomian.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Kementerian: Kerja sama dan inovasi menjadi kunci pengembangan industri game
Indonesia mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan iklim pada G20 di Brazil
Abindo Ungkap Alasan Stabilitas Perekonomian Indonesia di 5%