POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perekonomian Indonesia mengalami kontraksi lebih lambat di kuartal pertama

Perekonomian Indonesia mengalami kontraksi lebih lambat di kuartal pertama

Jakarta: Perekonomian Indonesia diperkirakan akan berkontraksi lebih lambat dari tahun ke tahun pada kuartal pertama 2021 karena meningkatnya belanja konsumen dan investasi membantu mendorong pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara diperkirakan turun 0,74% dari tahun lalu selama kuartal Januari-Maret, setelah kontraksi 2,19 tahun-ke-tahun pada kuartal keempat tahun 2020, menurut perkiraan median dari 22 analis dalam jajak pendapat Reuters. .

PDB kuartal keempat kemungkinan akan berkontraksi setiap tahun setelah ekonomi mengalami kontraksi setahun penuh pertama dalam lebih dari dua tahun pada tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 melanda bisnis dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.

“Indikator menunjukkan bahwa perekonomian pada kuartal pertama 2021 menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik daripada kuartal keempat tahun 2020, yang menunjukkan tanda-tanda awal pemulihan ekonomi yang didukung oleh investasi dan konsumsi rumah tangga,” kata Joshua Pardidi, Ekonom Permata Bank. di Jakarta.

Penjualan mobil Indonesia tumbuh 10,54% pada Maret dibandingkan tahun lalu setelah pemerintah mengeluarkan insentif pajak pada Februari sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan konsumsi.

Bank sentral mengatakan bahwa penjualan ritel diperkirakan turun 17% setiap tahun di bulan Maret, turun dari 19% di bulan Desember.

Ekonomi Indonesia juga mendapat manfaat dari banyak stimulus fiskal dan moneter, tetapi beberapa analis khawatir bahwa pembatasan virus korona yang sedang berlangsung dapat menghambat pemulihan ekonomi.

Indonesia mempertahankan pembatasan pergerakan di tingkat provinsi yang diberlakukan pada Februari setelah jumlah infeksi virus corona mencapai puncaknya pada Januari, bahkan ketika kasus menurun dan program vaksinasi komprehensif diluncurkan.

“Dampak fundamental yang menguntungkan kemungkinan akan mendukung pertumbuhan di kuartal kedua dan ketiga (pertumbuhan) sebelum mereda di akhir tahun. Manajemen epidemi dan vaksinasi cepat akan sangat penting untuk memberikan dorongan yang bertahan lama untuk pertumbuhan secara keseluruhan,” kata Radhika Rao, ekonom di DBS.

Pemerintah memperkirakan ekonomi akan berkontraksi antara 0,1% dan 1% pada kuartal pertama. Kemudian diharapkan ekonomi tumbuh lebih dari 7% tahun ke tahun di bulan April dan Juni karena lonjakan konsumsi selama perayaan Idul Fitri. (Dolar = 14.465.0000 rupee) – Reuters