Kita semua perlu menyadari bahwa kita dilahirkan berbeda.
Jakarta (Antara) – Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pemuda Indonesia bisa menjadi agen utama untuk memperkuat kecintaan terhadap keberagaman di tanah air.
“Pemuda adalah pemimpin iman dan gerakan untuk mengembangkan cinta keragaman,” kata Henderman, direktur eksekutif Pusat Penguatan Peran Kementerian, dalam acara bincang-bincang virtual “Merangkul Perbedaan, Mencintai Keberagaman.” Kamis.
Ia menambahkan bahwa Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman, sehingga semua orang Indonesia harus mengakui status ini dan bersyukur. Keanekaragaman negara terletak pada berbagai aspek antara lain sumber daya alam, sumber daya manusia, dan aspek budaya dan sosial.
Semboyan nasional negara ini adalah “Bhinneka Tunggal Ika” atau Tidur di belakangSeluruh masyarakat Indonesia harus menyadari bahwa keberagaman harus menjadi kekuatan untuk memajukan dan membangun bangsa, ujarnya.
Sebab, keragaman negara akan mendorong kerja sama berbagai pihak, terutama di tengah dinamika perkembangan saat ini, tambah pejabat tersebut.
“Kita semua perlu menyadari bahwa kita dilahirkan berbeda. Misalnya saya lahir di Sumatera kemudian dibesarkan di Bali yang budayanya berbeda. Ada yang lahir di privilese (keluarga), tapi ada juga yang lahir di famili (keluarga). . Ada yang memiliki kecerdasan tinggi, namun ada juga yang tidak. Semua ini harus kita anggap sebagai kelebihan,” ujarnya.
Berita Terkait: Semua bangsa dapat menggunakan nilai-nilai Panchsheela untuk perdamaian: Megawati
Perbedaan harus memungkinkan orang untuk bekerja sama, katanya, dan mereka tidak akan pernah bisa mencapai kesuksesan.
“Jika kita egois, tidak ingin memberi selamat kepada orang lain, dan menutup diri, kita pasti tidak bisa (berhasil). Jika Anda bisa menjalin persatuan dengan rekan kerja Anda, Anda bisa mendapatkan peluang yang lebih baik, ”tambahnya.
Oleh karena itu, kata Henderman, generasi muda yang termasuk pemimpin masa depan negara harus lebih mencintai keragaman negara untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju di masa depan.
“Oleh karena itu, saya berharap para pemuda di Indonesia dapat mempraktekkan toleransi, menjunjung tinggi persatuan dan gotong royong, serta menjadi panutan. Panchasheela (lima prinsip nasional Indonesia), mahasiswa yang mewujudkan enam nilai,” tambahnya.
Keenam nilai tersebut antara lain mengamalkan keimanan, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, menjaga kebhinekaan semesta, memampukan gotong royong, mandiri, nalar kritis dan kreativitas, ujarnya.
Berita Terkait: Pemuda Tegakkan Nilai Ideologi Kuat untuk Indonesia Emas: BNPT
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi