Yohannes Handoko Arianto (Jakarta Post)
bagus sekali
Jakarta ●
Sabtu, 16 Juli 2022
Parlemen Eropa baru-baru ini memilih untuk memasukkan nuklir dan gas dalam klasifikasi hijau. Meskipun syarat dan ketentuan tertentu berlaku, hal ini membuka peluang bagi proyek gas dan nuklir untuk memanfaatkan investasi hijau untuk bersaing dengan energi hijau “nyata”, dan sumber energi terbarukan.
Selain itu, UE juga berencana untuk mempercepat transisi hijaunya di bawah paket “Cocok untuk 55”, yang ditetapkan untuk mengurangi 55 persen emisi UE pada tahun 2030, termasuk hanya menjual mobil tanpa emisi mulai tahun 2035.
Di satu sisi, hal ini menunjukkan bahwa Uni Eropa berencana memperkuat tulang punggung ketahanan energi dengan nuklir, gas, dan energi terbarukan. Dari sudut lain, percepatan transisi energi dan pengembangan kendaraan listrik menghasilkan lebih banyak sumber daya mineral yang diimpor dari seluruh dunia ke Uni Eropa.
Untuk membaca cerita selengkapnya
berlangganan sekarang
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat kabar email harian digital
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Pemikir. Fanatik internet. Penggemar zombie. Komunikator total. Spesialis budaya pop yang bangga.”
More Stories
Republik Rhode Island mempersiapkan 15 pekerja kesehatan untuk misi kemanusiaan di Gaza
Megawati Indonesia mengirimkan pesan dukungan kepada Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS
Eropa mengaktifkan latihan Pitch Black 2024