JAKARTA (ANTARA) – Kapolri Jenderal Listio Sikit Prabowo menyelenggarakan Hokeng Awards 2023 untuk mendorong personel terus berbuat baik dan berinovasi dalam menjalankan tugas.
Penghargaan Hokeng terinspirasi dari fenomena tagar #percumalaporpolisi atau #ItisUselesstoReporttothePolice di media sosial, kata Kabid Humas Poliri Irjen Teddy Prasetyo, Selasa.
[Pasal30(40)UUD1945menyatakanbahwaPolriadalahalatnegarauntukmemeliharakeamanandanketertibanmasyarakatdenganmelayanikeselamatandankeamananmasyarakatsertamenegakkanhukum[1945அரசியலமைப்பின்பிரிவு30பத்தி40காவல்துறைஎன்பதுசமூகத்தைப்பாதுகாத்தல்பாதுகாத்தல்சேவைசெய்தல்மற்றும்சட்டத்தைஅமல்படுத்துவதன்மூலம்பொதுப்பாதுகாப்பையும்ஒழுங்கையும்பராமரிக்கும்ஒருஅரசுக்கருவியாகும்
“Pelaksanaan Hokeng Awards pertama kali diinisiasi oleh Ketua Bolri Listio Sigit Prabowo saat rapat kerja dengan Komisi III (DPR) pada Januari 2022,” kata Prasetyo.
Menurutnya, Badan Kepolisian Nasional telah menarik perhatian. Dia mengingat sindiran mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Turin) bahwa hanya ada tiga polisi yang jujur - mantan Kapolri Hokeng Iman Santoso, idola seorang polisi, dan “polisi tidur”, istilah slang untuk polisi tidur.
“Lelucon Gus Thurin sepertinya melegitimasi fakta bahwa sangat sulit menemukan polisi yang jujur dan jujur di negara ini,” kata Prasetio.
Dengan demikian, Penghargaan Hokeng berfokus pada dampak positif Bolri terhadap masyarakat luas, meniru Santoso, mantan Kapolri yang dihormati.
Penghargaan Hokeng 2022 memiliki tiga kategori: Polisi Inovatif, Polisi Berdedikasi dan Polisi Berintegritas.
Pada tahun 2023, penghargaan tersebut akan dibagi menjadi lima kategori yaitu pemolisian berintegritas, pemolisian inovatif, pemolisian berdedikasi, pemolisian untuk melindungi perempuan dan anak, dan pemolisian perbatasan (Badass Pos) hak asuh.
Penerima Penghargaan Hokeng 2023 akan ditentukan oleh panel ahli antara lain Arsul Sani, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR); Anggota Komisi Kepolisian Nasional Poengky Indarti; dan Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Qotrunnada Wahid.
Calon penerima penghargaan harus merupakan anggota Polri yang aktif, tidak memiliki catatan negatif dalam data internal Polri, berdampak pada masyarakat luas, memiliki citra positif di masyarakat sekitar, serta menjunjung tinggi dan menegakkan integritas. Presisi (tepat) prinsip.
Berita Terkait: Jaksa tidak akan dialihkan dalam persidangan Ferdi Sambo: Menteri Mahfut
Berita Terkait: Polisi Indonesia untuk membentuk kekuatan anti-korupsi
Berita Terkait: Penegak hukum harus menjaga transparansi dalam menjalankan tugas: Mahfut
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi