Polisi telah menangkap seorang pendeta yang dituduh menipu sebuah keluarga Rp40 lakh bukannya mengirim anak berusia 20 tahun ke luar negeri. Keluarga tersebut juga menuduh bahwa pendeta tersebut secara paksa mengubah agama putra mereka.
{{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}}
{{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}}
Terdakwa telah diidentifikasi sebagai Sanjay Kaushik, yang bekerja sebagai pendeta di Bless Your Faith Church di Kalka. Terdakwa dihadirkan di pengadilan setempat pada hari Sabtu dan ditahan di tahanan polisi selama dua hari.
Pasal 24 Undang-Undang Keimigrasian, Pasal 12 Undang-Undang Konversi Melanggar Hukum Haryana, dan Pasal 295-A (tindakan yang disengaja dan jahat yang dimaksudkan untuk mengganggu sentimen keagamaan dari kelas mana pun, polisi mendaftarkan kasus tersebut pada 5 Mei. Merendahkan agama atau agamanya keyakinan) dan 420 (penipuan) KUHP India terhadap Kaushik di kantor polisi Pinjore atas pengaduan Bittu, pedagang barang bekas di desa Madawala, Pinjore.
Dia memberi tahu polisi bahwa putranya Kabir, seorang pelintas kelas 10, berhubungan dengan Kaushik, yang adalah seorang pendeta di Gereja Bless Your Faith di Kalka. Setelah menghadiri gereja secara teratur, Kabir menjadi Kristen dan mulai mengalungkan salib di lehernya.
{{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}}
{{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}}
Akhirnya, Bittu menuduh Kaushik berjanji akan mengirim Kabir ke Amerika sebagai pengkhotbah. Kaushik memberi tahu Kabir bahwa dia juga akan mendapat gaji, tetapi dia harus membiayai visa dan tiket untuk bepergian ke Amerika.
Setelah itu, sang ayah menuduh Kabir membawanya menemui Kaushik dan mereka membayar pendeta tersebut. Rp6 lakh. Kaushik mengambil totalnya RpAntara Agustus 2022 dan April 2023, dia menerima Rs 40 lakh dari keluarga atas nama pemrosesan visa dan tiketnya. Dalam pengaduannya, pihak keluarga mengatakan Pendeta Kabir dibawa berkeliling ke Indonesia dan Singapura.
Ada tekanan emosional di masa muda
Bittu menuduh bahwa pada 23 April tahun ini, Kaushik membawa visa dan tiket AS putranya ke rumah mereka dan membawa Kabir. Selama tiga hari berikutnya, keluarga tidak melakukan kontak dengan putra mereka. Sekembalinya, Kabir menemukan bahwa visa dan tiket AS palsu dan telah dirusak. Kabir menuduh Kaushik mengurungnya di sebuah kamar hotel di Delhi selama tiga hari dan mengancam akan membunuhnya jika dia memberi tahu siapa pun tentang masalah tersebut.
{{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}}
{{^userSubscribed}} {{/userSubscribed}}
Sejak itu, Bittu mengatakan putranya menjalani perawatan di rumah sakit jiwa di Dharampur, Himachal Pradesh. Dia bilang dia membayar Rp40 lakh setelah Kaushik mengambil pinjaman dari kerabatnya, tetapi pengkhotbah tidak menepati janjinya atau mengembalikan uangnya. Dalam pengaduannya, dia juga menuduh bahwa putranya secara paksa pindah agama oleh pendeta dengan dalih tinggal di luar negeri.
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi