POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pemilu putaran tunggal lebih baik untuk sektor moneter: Ekonom

Pemilu putaran tunggal lebih baik untuk sektor moneter: Ekonom

…Kalau (pemilu) selesai dalam satu putaran, setelah Februari, (sektor) moneter akan bagus lagi. Namun jika ada dua putaran, maka harus menunggu hingga Juni.

JAKARTA (Andara) – Ekonom senior Institut Pembangunan Ekonomi dan Keuangan (Indep), Aviliani mengatakan pemilihan umum satu putaran akan berdampak baik bagi sektor moneter.

Investor saat ini mengambil pendekatan wait and see karena masih belum mengetahui siapa yang akan terpilih sebagai presiden dan apa kebijakannya, ujarnya.

“Jadi kalau (a) pemilu satu putaran selesai, setelah Februari (sektor) moneter akan bagus lagi. Tapi kalau ada dua putaran, kita harus menunggu sampai Juni,” ujarnya pada Diskusi Indef Women Economists yang diikuti secara online, Kamis.

Sementara itu, arus modal keluar juga kemungkinan akan lebih tinggi karena tahun politik.

Melihat hal tersebut, ia berharap pasangan calon presiden dan wakil presiden mendukung pelaksanaan pemilu secara damai.

“Pemilu diharapkan berjalan tenang sehingga tidak ada kekhawatiran di kalangan pengusaha untuk berinvestasi,” ujarnya.

IK Vidyavathy, kepala riset ritel di Cinermas Securitas, juga mencatat bahwa pemilihan umum satu putaran akan lebih baik untuk stabilitas pasar.

Dia mencatat bahwa satu putaran pemilihan umum dapat mendorong jumlah ITX menjadi sekitar 7.700.

Dia menjelaskan, jika pemilu dilanjutkan ke putaran kedua, maka akan menimbulkan keresahan di kalangan pedagang.

Sebab, jika pemilu dilanjutkan putaran kedua, berarti ketidakpastian politik akan berlangsung lama. Sedangkan jika presiden berikutnya terpilih pada putaran pertama, maka stabilitas politik akan cepat tercapai sehingga tercipta kepastian pasar.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Menurut Budiman, pemilu dua putaran akan berdampak paling besar terhadap konsumsi, sekitar 0,6 persen.

Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum pada 14 Februari 2024. Sekitar 204,8 juta orang diperkirakan akan memilih dalam pemilu.

READ  Malang Jawa Timur catat 3 kasus Omigron

Berita terkait: Bawazlu mendesak KPU mengawasi distribusi logistik pemilu
Berita Terkait: Malpraktik pemilu yang harus dihadapi: Pengamat
Berita terkait: Widodo mengharapkan debat calon wakil presiden berlangsung meriah

Diterjemahkan oleh: Imamatul Silfia, Raqqa Adji
Redaktur: Aziz Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2023