Oleh karena itu, jalan harus ditutup karena kerumunan besar.
JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mempertimbangkan untuk melakukan tes swab Covid-19 di zebra cross dekat stasiun MRT Dukuh Atas di Jakarta Pusat, tempat kerumunan anak muda menjadi tuan rumah Citayam Fashion Week.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Minggu, khawatir jumlah anak muda yang tidak menggunakan masker akan meningkatkan jumlah kasus COVID-19 di kota tersebut. “Bahkan dalam dua pekan terakhir ini ada peningkatan (kasus). Karena banyak dari mereka yang tidak menggunakan masker, situasi ini dapat mempercepat (penularan) COVID-19,” katanya.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga berencana untuk mengubah tempat penyelenggaraan Chittayam Fashion Week ini.
Wagub mencatat, aktivitas kreatif tersebut menyulitkan pejalan kaki dan pengendara untuk melintasi Jalan Tanjung Karang di kawasan Dukuh Atas karena peragaan busana berlangsung di penyeberangan sekitar stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas.
“Jadi, jalan harus ditutup karena ramainya massa,” katanya.
Juga, jalan setapak dan jalur sepeda diubah menjadi tempat parkir ilegal.
“Mari kita cari tempat yang lebih baik untuk peragaan busana. Jangan di tengah jalan. Itu akan merusak ketertiban umum,” kata Patria.
Karena itu, pemerintah provinsi sedang mempertimbangkan untuk memindahkan venue ke Monumen Nasional (Monas), Senayan, atau Sarina Mall.
Maka, ia berencana meminta izin kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Tohir atas ide menggelar fashion event di Sarina Mall.
Berita Terkait: Presiden mengimbau agar kegiatan kreatif anak muda digalakkan di Dukuh Atas
Sebelumnya, ia mengimbau para peserta Chittayam Fashion Week untuk memprioritaskan studi mereka sejak dimulainya kegiatan sekolah.
Oleh karena itu, mereka harus pulang sebelum pukul 22.00 WIB (WIB, UTC+7) dan tidak melakukan aktivitas setiap hari.
Chittayam Fashion Week diselenggarakan secara spontan oleh pemuda pinggiran kota dari beberapa wilayah Provinsi Jakarta (wilayah Sudirman) dan Provinsi Jawa Barat (wilayah Chittayam, Bojongdae dan Debok). Kegiatan ini semakin populer karena gaya busana remaja yang unik menarik perhatian publik.
Berita Terkait: “Jam malam” untuk pemuda ‘SCBD’ pada jam 10 malam
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi