Jakarta (Antara) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan bank sampah memiliki peran strategis sebagai sarana edukasi dan alat untuk mengubah perilaku masyarakat dan menerapkan ekonomi sirkular dalam rantai nilai pengelolaan sampah di Indonesia.
Ditambahkannya, “Keberadaan bank sampah dapat menjadi salah satu entry point untuk memilih sampah di sumbernya, serta menentukan ketersediaan dan kualitas sampah sebagai bahan daur ulang dalam upaya memenuhi bahan baku industri daur ulang lokal.”
Nurbaya mengatakan di Jakarta, Selasa, bank sampah juga bisa menjadi mitra strategis dalam mengimplementasikan komitmen produsen terkait pengurangan sampah.
Bank sampah merupakan salah satu alternatif pusat pengumpulan sampah. Bentuk bank sampah bisa bermacam-macam, mulai dari korporasi dan komunitas, hingga badan layanan umum daerah yang dijalankan oleh pemerintah daerah.
Menurut Menteri Nurbaya, penyiapan pemilahan sampah di rumah harus diikuti dengan penataan fasilitas pengumpul yang dapat menjadi wadah bagi operator untuk membeli sampah bersih yang tergolong bahan daur ulang.
“Pemerintah dan pemerintah daerah harus mendorong bank sampah menjadi lebih profesional dalam hal pengelolaan terkait dengan ekonomi sirkular,” ujarnya.
“Artinya, bank sampah harus konsisten dalam menyediakan bahan sampah yang tergolong berkualitas,” imbuhnya.
Ia berharap alat ekosistem dari ekonomi sirkular dapat berkembang dengan baik, yang akan membuat penggunaan sampah tidak hanya bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga mengurangi penumpukan sampah di TPA.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun 2022 Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah dan plastik menyumbang sekitar 18,5 persen dari sampah tersebut.
Sedangkan capaian kinerja pengelolaan sampah nasional mencapai 66,58 persen, dengan pengurangan sampah 18,63 persen dan pengelolaan sampah 47,95 persen.
Data menunjukkan 33,42 persen sampah di Indonesia masih belum dikelola dengan baik.
Oleh karena itu, langkah penanganan sampah untuk mewujudkan Indonesia bersih tahun 2025 menjadi tanggung jawab semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, produsen, swasta, dan seluruh elemen masyarakat.
Berita terkait: Pemanfaatan bank sampah yang optimal sangat penting: Kementerian
Berita Terkait: Bank Sampah Dapat Membantu Memotong Emisi Rumah Kaca: Kementerian
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian