POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pemerintah mengembangkan model klaster budidaya ikan nila di Jawa Barat

Pemerintah mengembangkan model klaster budidaya ikan nila di Jawa Barat

KARAWANG (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan model klaster budidaya ikan nila di lahan seluas 16 hektar di Pusat Pelayanan Produksi Perikanan Budidaya di Kecamatan Silibar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

“Pembangunan proyek ini kami targetkan selesai dalam dua bulan, sehingga bisa segera dilaksanakan,” kata Dirjen KKP Kementerian Perikanan Budidaya TB Haeru Rahayu saat meninjau lokasi proyek di Karawang, Sabtu.

Rahayu mengatakan pemerintah sedang mengembangkan model klaster untuk mendukung kegiatan budidaya dan mengatasi masalah penurunan jumlah pelaku industri perikanan di danau.

“Mudah-mudahan masyarakat, terutama yang berasal dari kalangan industri dapat mengikutinya,” ujarnya.

Mengenai alasan dipilihnya ikan mujair untuk proyek tersebut, Rahayu menjelaskan ikan nila memiliki pasar yang sangat menjanjikan, yakni mencapai nilai hampir US$14 miliar tahun ini.

“Juga, kami bertujuan untuk mempromosikan budidaya berkelanjutan,” tambahnya.

Berita terkait: Kementerian Perikanan berupaya menggenjot produksi ikan nila

Ia berharap model klaster ini dapat mendorong masyarakat untuk mengikuti imbauan kementerian dalam menggalakkan budidaya ikan nila.

“Kami berharap masyarakat termotivasi untuk mengadopsi sistem budidaya ini sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya, khususnya budidaya ikan nila garam,” kata Rahayu.

Sementara itu, Ketua BLUPPB Karawang M. Dahang mengatakan kementerian sedang mengembangkan model budidaya ikan nila dengan reservoir, layer pemeliharaan, inlet, outlet, dan sistem pengelolaan limbah.

“Investasi awal untuk lahan seluas 16 hektar ini bernilai total Rp11 miliar (US$732 ribu), yang diharapkan menghasilkan sekitar Rp20 miliar (US$1,3 juta),” katanya.

Dengan model kluster, ikan nila dibudidayakan dan dibesarkan hingga mencapai berat 700 gram, ujarnya.

Sebelumnya, kementerian membutuhkan waktu dua bulan untuk menyelesaikan pembangunan model klaster karena tambak di kawasan itu digunakan untuk budidaya udang.

READ  Sorgum akan membantu mengurangi pertumbuhan terhambat di NTT: Ketua KSP

“Kementerian menargetkan konstruksi selesai Oktober, setelah itu kami tebar benih. Operasi panen Maret atau April tahun depan,” kata Dahang.

Berita terkait: Kementerian Kembangkan Budidaya Ikan Nila di Papua

Berita terkait: Produksi ikan nila meningkat untuk memenuhi permintaan dunia: Menteri

Diterjemahkan oleh: M. Ali Khomeini, Tegar Noorbitra
Editor: Uni Arisanti Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2023