JAKARTA (ANTARA) – Acara promosi Batik “Istana Berbatik” di Istana Merdeka Jakarta merupakan wujud dukungan pemerintah terhadap upaya para perajin batik dalam mempromosikan produknya secara global, kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.
Acara yang digelar pada Minggu ini menampilkan fashion show dengan peserta sebanyak 500 orang. Sekitar 3.000 orang telah diundang untuk hadir.
“Acara ini akan mempromosikan batik ke seluruh dunia dalam upaya meningkatkan pemanfaatannya di dalam dan luar negeri,” kata Tanosodipjo dalam keterangannya, Sabtu.
Ia mengatakan pada tahun 2022, nilai ekspor batik mencapai US$ 64,5 juta dan ditargetkan meningkat menjadi US$ 100 juta pada tahun ini.
Ia berharap kerja sama antar kementerian dan lembaga terkait pemberdayaan dan promosi Batik Indonesia dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
Usaha patungan ini telah membantu batik Indonesia menjadi populer di kalangan anak muda dan desainer ternama dunia, tambahnya.
Tanoesoedibjo berharap Istana Perbatik dapat semakin menegaskan kepada dunia bahwa Batik adalah warisan budaya Indonesia yang abadi, karena UNESCO telah mengakui Batik sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2 Oktober 2009.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari menegaskan komitmen kementeriannya dalam mendukung kebudayaan negara dan kemajuan kegiatan yang bertujuan untuk memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Ia membenarkan, pihaknya sudah terlibat tidak hanya dalam promosi Patik, tapi juga pengembangan perajin Patik.
Mengingat beragamnya batik yang ada di Indonesia, menurutnya penting untuk meningkatkan dan memperkuat citra dan reputasi batik.
Ia mengatakan, kementerian akan meningkatkan keterlibatannya dalam mempromosikan UMKM dan merek Batik.
Berita Terkait: Pelaku industri batik mengeksplorasi warna baru, tema: Presiden
Berita terkait: Pathik berperan dalam diplomasi budaya, kata wakil menteri
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi