JAKARTA (Antara) – Pemerintah Indonesia tidak lagi menggunakan kata “Isa Almasih” untuk menyebut hari raya umat Kristiani, melainkan menggantinya dengan “Jesu Christus” (Yesus Kristus), kata seorang menteri, Selasa.
Pemerintah saat ini menggunakan nama Islam “Isa Almasih” (Sang Mesias) dari bahasa Arab untuk menyebut Yesus Kristus.
Nomenklatur ini diterapkan pada tiga hari libur nasional yang terkait dengan agama Kristen – Jumat Agung, Kenaikan Kristus, dan Natal.
Hari raya umat Kristiani selama ini disebut dengan Wafatnya Isa Almasi, Kenaikan Isa Almasi, dan Kelahiran Isa Almasi.
“Akan ada perubahan nomenklatur (soal nama hari raya) yang diusulkan Kementerian Agama,” kata Muhadjir Effendi, Menteri Pembangunan Manusia dan Integrasi Kebudayaan.
“Nama ‘Isa Almasih’ akan diubah menjadi ‘Yesus Kristus’,” ujarnya.
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengatakan umat Kristiani Indonesia telah meminta perubahan nomenklatur.
“Mereka menginginkan perubahan nomenklatur untuk mencerminkan iman mereka, menggunakan ‘Yesus Kristus’ untuk memperingati kelahiran, kematian, dan kenaikannya,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan 27 hari libur nasional dan hari libur kolektif pada tahun 2024.
Keputusan tersebut diumumkan dalam surat keputusan bersama yang ditandatangani Menteri Ketenagakerjaan Aida Faucia; Abdullah Azwar Anas, Menteri Penguatan Mesin Negara dan Reformasi Birokrasi; dan Menteri Agama Yakut Solil Kumas.
Ke-27 hari libur tersebut meliputi 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama.
BERITA TERKAIT: Wakil Presiden, Para Menteri Konsultasikan Proyek Pusat Studi Kristen di Papua
BERITA TERKAIT: Peresmian Gereja Bogor Selesaikan Kontroversi Bertahun-Tahun: Menteri
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi