Bagikan artikelnya
Pada bulan September, komunitas tersebut, yang didukung oleh para pecinta Bali dari seluruh dunia, berhasil mengajukan petisi terhadap pembangunan resor dan kompleks perumahan baru yang besar di sepanjang Pantai Seseh.
Bisnis di balik proyek tersebut, Daryan Group, telah menghentikan operasinya hingga kontrak baru tercapai.
Resor dan tempat tinggal ambisius tersebut kini telah dikonfirmasi meskipun petisi komunitas berhasil Perkembangan kompleks seseh bergerak maju.
Tim di balik Taryan Dragon Resort & Residence telah melakukan pembicaraan dengan tokoh masyarakat untuk mencapai kesepakatan baru guna membantu memajukan proyek.
Kekhawatiran awal yang diangkat oleh komunitas dan selanjutnya diamini oleh para pecinta Bali mengindikasikan bahwa rencana desain pertama Taryan Dragon Resort & Residence akan mengubah suasana Seseh selamanya.
Petisi tersebut diposting secara online oleh warga setempat Matt Semaki, yang meminta masyarakat untuk menyuarakan pendapat mereka dalam menghadapi proyek yang mereka rasa akan “mempengaruhi keindahan unik dan keaslian pantai indah dan daerah sekitarnya”.
Semaki menulis pada bulan September, “Penting untuk diketahui bahwa pembangunan yang sembarangan dapat menimbulkan konsekuensi serius terhadap lingkungan, komunitas lokal, dan pengalaman pariwisata secara keseluruhan.”
Kekhawatiran yang muncul mengenai Taryan Dragon Resort & Residence diperparah oleh kekhawatiran penduduk sekitar pulau bahwa resor yang ada dan sedang berkembang tidak dapat menopang pertumbuhan pariwisata yang pesat dan tak henti-hentinya.
Petisi tersebut segera mengumpulkan 2.500 tanda tangan dan menarik perhatian tokoh masyarakat terkemuka di provinsi tersebut.
Darian Group adalah perusahaan investasi dan pengembang properti di balik beberapa proyek konstruksi paling ambisius di Ukraina, termasuk Royal Tower, Darian Towers, dan Tzarsky City Resort di Kiev.
Bali Taren Group mengeluarkan pernyataan untuk menjawab kekhawatiran masyarakat yang mengajukan petisi.
Mereka mencatat bahwa proyek tersebut terasa “final” padahal mereka tidak merasa seperti itu.
Perusahaan mengeluarkan pernyataan yang menegaskan, “Kami akan mempertimbangkan pendapat dan saran dari arsitek Bali, perwakilan pihak berwenang dan masyarakat setempat untuk versi final proyek ini. Baru setelah tahap ini rencananya akan resmi dirilis,” ujarnya.
Para pengembang nampaknya menepati janjinya dengan diadakannya upacara pemberkatan tanah dan peletakan batu pertama yang dipastikan pada awal Januari 2024.
Pada hari Selasa, 29 November, Taryan Dragon Resort & Residence membagikan cuplikan komunitas dan kelompok yang berpartisipasi dalam upacara adat Nkeruak Bali pada 3 November.
Ngeruak adalah upacara pemberkatan tanah yang mengucap syukur atas tanah dan meminta izin untuk mengubah bentang alam.
Setelah pertemuan dan konsultasi, masyarakat telah memberikan restunya agar resor dan tempat tinggal baru dapat dilanjutkan.
Serangkaian kesepakatan baru telah dibuat untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut membawa manfaat bagi masyarakat dan daerah sekitarnya.
Perjanjian tersebut mencakup komitmen hotel untuk menghormati tradisi dan norma Bali dan Indonesia. Kompleks ini tidak akan memiliki tempat bising seperti klub pantai atau bar karaoke.
Darion Group berkomitmen untuk memastikan bahwa 40% tenaga kerja adalah karyawan lokal kami.
Mereka juga berjanji bahwa resor dan tempat tinggal tersebut akan fokus pada integrasi kegiatan budaya dan keagamaan.
Berbicara tentang keprihatinan utama Manu, seluruh hunian akan memiliki pembangunan yang ramah lingkungan.
Yang penting, Tarion Group berkomitmen untuk mengintegrasikan keterlibatan konservasi lokal (Peklang) demi kelancaran proses pengembangan dan operasional.
Perubahan desain juga telah dilakukan pada arsitektur. Mereka telah mengurangi jumlah lantai, mengurangi bagian bangunan dan melakukan restrukturisasi, memasukkan banyak material Bali, mengubah bentuk kolam renang, dan mengubah konsep klub pantai menjadi lounge pantai.
“Setelah mempertimbangkan dengan cermat dan memberikan masukan yang berharga, kami telah menerapkan revisi strategi untuk pengembangan proyek Taryan Dragon,” kata tim Taryan.
“Perubahan tersebut sangat erat kaitannya dengan ciri khas budaya Bali dan kawasan Sesay,” imbuh mereka.
“Pendekatan kolaboratif ini memungkinkan kami menciptakan desain yang menghormati dan merayakan warisan lokal dan keindahan alam Bali.”
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi