JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Sumber Daya Air menargetkan penyelesaian tanggul pantai dan muara di Jakarta pada tahun ini.
“Pembangunan tanggul di Jakarta ditargetkan selesai tahun ini,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Bob Arthur di Jakarta, Rabu.
Arthur mengatakan, upaya pengendalian banjir di sepanjang pesisir Teluk Jakarta antara lain dengan membangun infrastruktur berupa tanggul pantai dan muara, sistem dermaga, serta penataan drainase lingkungan.
Menurut Detail dan Tinjauan Desain Pembangunan Pesisir Terpadu Ibu Kota Nasional (NCICD) tahun 2016, muara pantai dan sungai penting di Teluk Jakarta memiliki panjang 46,2 kilometer.
Antara tahun 2014 dan 2019, tanggul pantai dan muara sepanjang 13 kilometer dibangun oleh pemerintah provinsi dan perusahaan swasta di Jakarta dan pusat.
Dengan demikian, garis pantai dan muara sungai sepanjang 25 kilometer tergolong kritis dan belum diolah.
Pada tahun 2020, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama-sama melakukan pembangunan tanggul pantai, dan pengerjaannya ditinjau ulang pada tahun 2023.
Hingga tahun 2023, Kementerian telah mengerjakan tanggul sepanjang 8,2 kilometer di Pantai Muwara Baru, Pantai Kali Baru, Pantai Kamal Muwara, Sungai Ankol, Drainase Kakung, Drainase Sengareng, dan Sungai Dadap. Pihaknya juga telah membangun tiga kolam retensi di Silinsing.
Pada tahun 2024, kementerian akan membangun pantai sepanjang 1,6 km dan tanggul muara serta kolam retensi di pantai Kamal Muwara – muara sungai Dadab dan Dadab.
Pantai dan muara ini merupakan penyelesaian dari kesepakatan yang kami buat dengan Pemprov DKI Jakarta untuk pengembangan ini, kata Arthur.
Terkait pembangunan tanggul laut raksasa, dia mengatakan hal itu bisa dilakukan sebagai upaya terakhir jika penurunan tanah terus terjadi di Jakarta.
Pendekatan pengendalian banjir Tingkat B dapat diterapkan di sepanjang pantai Teluk Jakarta jika penurunan permukaan tanah terus berlanjut. Pendekatan ini melibatkan pembangunan infrastruktur pengeboran laut terbuka.
Saat ini Kementerian PUPR terus memantau proses penurunan tanah di Jakarta, kata Arthur.
Oleh karena itu, kami menyiapkan sumur pantau untuk memantau penurunan tanah di Jakarta. Kami melakukan pemantauan secara berkala untuk memantau kejadian longsor di seluruh Jakarta, tambahnya.
Berita terkait: Pentingnya ekologi untuk pengelolaan wilayah pesisir: Pemerintah
Berita terkait: Jakarta menyelesaikan konsep tanggul laut raksasa
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi