POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pejabat Bali menggagalkan impian para penerbang

Pejabat Bali menggagalkan impian para penerbang

Sengketa tanah yang melibatkan Pemprov Bali dan Pemerintah Kabupaten Pulelang Bali Utara tak kunjung usai. Ketidaksepakatan mengganggu fungsinya yang efisien dan menyeluruh Akademi Penerbangan Internasional Bali (BIFA).

Bandara Wisnu Letcoal

Bandara ini telah digunakan untuk melatih pilot muda yang berpartisipasi dalam pelatihan penerbangan profesional selama hampir 15 tahun. Di tanah yang berdekatan dengan landasan pacu, BIFA Akademi penerbangan internasional memiliki ruang kelas, simulator penerbangan, asrama ber-AC untuk kadet pria dan wanita, kantin, dan fasilitas rekreasi termasuk pusat kebugaran siswa dan kolam renang.

Pejabat dari Kabupaten Puleleng di Bali utara dan pemerintah provinsi Bali di Denpasar telah berselisih tentang kepemilikannya dalam sengketa yang berkepanjangan. Bandara Wisnu Letcoal Di desa Sumberkima di Kecamatan Gerokkak dan berhak atas penghasilan yang berasal dari bandar udara provinsi atau kabupaten. Karena pihak berwenang puas untuk terus memperdebatkan kepemilikan bandara, perjanjian sewa dengan Akademi Penerbangan Internasional Bali (BIFA) Kedaluwarsa berdasarkan bandara terpencil.

Ketidakpastiannya mengancam aktivitas di masa depan BIFA Sumberkima dan peran tempat tersebut dalam pendidikan berkelanjutan bagi generasi penerbang masa depan Indonesia.

kata Kedut Aseaniana, pejabat di Kabupaten Puleleng peritabali.com, Kabupaten hanya memiliki 20% dari total tanah yang ditempati oleh bandara. Pemerintah Provinsi Bali memiliki 80% dari luas lahan.

Rincian dalam campuran kepemilikan bandara ditemukan baru-baru ini Badan Pemeriksa Keuangan (KPK) Dengan memeriksa perjanjian sewa sebelumnya antara BIFA Dan ini Kabupaten Puleleng. KPK Sekarang menegaskan bahwa setiap kesepakatan tanah di masa depan melibatkan tiga pihak: Kabupaten, Provinsi Bali dan BFA.

Konsekuensinya, menurut Seaniana, Kabupaten Buleleng menyebut Provinsi Bali. “hadiah” 80% tanah kabupaten. Propinsi belum secara resmi menerima proposal untuk memberikan 100% kepemilikan tanah bandara kepada Kabupaten.

Dengan asumsi kepemilikan 100%. Bandara Wisnu Letcoal Pulelong dapat ditempatkan di tangan kabupaten, dengan rencana untuk mengembangkan bandara di tangan lokal untuk memperluas penggunaannya sebagai bandara komersial tujuan umum.

Ketua dari Perusahaan Transportasi Kabupaten, Diskusi sedang dilakukan untuk memperbaharui sewa tanah dengan Gede Gunawan AP BIFA. Kesepakatan lama adalah menyewa area hanggar seluas 750 meter persegi di dalam bandara BIFA 30 juta per tahun sebesar Rp.

Gunavan menjelaskan sertifikat tanah Bandara Letcoal Wisnu antara lain:

– 2 ha dikuasai oleh Kabupaten Puleleng.

– 8 ha dikelola oleh Pemprov Bali.

– 1,3 hektar dari total lahan yang ditempati bandara tidak bersertifikat.

Akademi Penerbangan Internasional Bali (BIFA)

Didirikan pada 2009 oleh taipan perbankan dan penerbangan, mendiang Robbie Johan. BIFA Ini mewujudkan mantra pendirinya bahwa pendidikan adalah landasan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Akademi ini telah meluluskan sekitar 800 pilot komersial yang kini memegang posisi senior di maskapai penerbangan Indonesia dan regional terkemuka.

Itu Kampus BIFASekarang terletak di dekat bandara kontroversial, menawarkan:

  • Ruang kelas yang dilengkapi dengan baik.
  • Simulator penerbangan.
  • Perpustakaan penerbangan.
  • Gym.
  • Kolam renang.
  • Wi-Fi berkecepatan tinggi.
  • Laboratorium komputer.

Asrama mahasiswa ber-AC dan fasilitas makan tersedia untuk melayani hingga 100 mahasiswa.

Situs Pelatihan Satelit BIFA Terletak di Bandara Banyuwangi di Jawa Timur dan Bandara Tjilik Ruwut Di Balangaraya, Kalimantan, penutupan sementara landasan pacu membantu menutupi apa Bandara Wisnu Letcoal.

Sementara itu, kelas berlanjut di kampus terdekat bandara, dengan pelatihan penerbangan di aerodrome satelit akademi.

Bandara Wisnu Mematikan

Letcoal Wisnu Bandara, Terkadang dipanggil Bandara BulaengPuleleng terletak di desa Sumbarkima di Bali Utara.

Bandara dibuka pada tahun 2007 dan merupakan tujuannya sendiri Akademi Penerbangan Internasional Bali, yang Bandara ini mulai beroperasi pada tahun 2009.

Landasan pacu memiliki panjang 1.400 meter.

Tautan yang berhubungan

BIFA-Saya suka terbang!

Situs Akademi Penerbangan Internasional Bali

Tetap terinformasi tentang berita terkait pariwisata Bali: Berlangganan Pembaruan Bali