POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Partisipasi masyarakat penting untuk mencegah stunting: Menteri

Partisipasi masyarakat penting untuk mencegah stunting: Menteri

Keterlibatan masyarakat adalah kunci untuk mencegah stunting

Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat sebagai kunci pencegahan dan pengurangan upaya penyebaran kebuntuan.

Sebuah laporan yang diterima di sini, Minggu mengatakan, “Partisipasi masyarakat adalah kunci untuk mengatasi stunting.

Effendi mencatat, praktik gotong royong dan pemanfaatan kearifan lokal di masyarakat akan mendukung target pemerintah menurunkan defisit pertumbuhan hingga 14 persen pada 2024.

Ia juga memuji gotong royong dan kearifan lokal beberapa pemerintah daerah yang telah melaksanakan program mitigasi di daerahnya masing-masing.

Ia menyebut Kabupaten Bireuen di Aceh berhasil menekan pertumbuhan terhambat dari 32,88 persen pada 2020 menjadi 23,4 persen pada 2022.

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkab Bireuen dan tokoh masyarakat atas upaya pengurangan kebuntuan yang dilakukan. Ini akan menjadi percontohan (bagi daerah lain),” ujarnya.

Menurut Plt Bupati Bireuen Aulia Sofyan, kabupaten tersebut ditetapkan akan tertinggal pada tahun 2020 berdasarkan data Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas). Melalui berbagai intervensi, pemerintah kabupaten berhasil mengurangi dampak stunting.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen Irwan A Kanni menambahkan, pihaknya tidak terlibat dalam upaya manipulasi masyarakat.

“Misalnya, jika ada keluarga yang istrinya hamil, maka warga desa akan memberikan kue kepada ibu hamil dari bulan pertama sampai bulan ketujuh, terutama bagi mereka yang tidak mampu secara ekonomi,” jelasnya.

Dinas Kesehatan telah menyiapkan rumah gizi kampung, wadah bagi perangkat desa dan warga untuk mengkoordinasikan upaya mengatasi hambatan pembangunan, mulai dari penyediaan makanan bergizi hingga pendidikan tentang sanitasi.

“Intervensi lain yang telah dilakukan antara lain pemberian suplemen zat besi pada remaja putri dan pemeriksaan hemoglobin secara rutin pada ibu hamil,” imbuhnya.

READ  Kementerian PUPR akan memperbarui JCC jelang KTT ASEAN Plus

Berita terkait: BKKBN dorong kontrasepsi jangka panjang di Aceh
Berita terkait: Tingkatkan kerjasama untuk kurangi stunting di Kabupaten Ben Meria
BERITA TERKAIT: Pemerintah Aceh bekerja sama dalam menangani penyadapan oleh BAAS

Diterjemahkan oleh: Vuriandi Puspitasari, Raga Adji
Pengarang : Sri Haryati
Hak Cipta © ANTARA 2023