TEMPO.CO, Jakarta – Para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada hari Senin, 4 September 2023 sepakat untuk menyampaikan Perjanjian Keempat pada KTT ASEAN mendatang di Jakarta untuk diadopsi oleh para pemimpin negara.
Perjanjian keempat, yang diprakarsai oleh Indonesia, akan menjadi dasar visi blok tersebut pada tahun 2025 tentang bagaimana memperkuat aliansi untuk menghadapi tantangan masa depan.
“Tantangan yang kita hadapi di tahun-tahun mendatang akan semakin besar,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat memimpin pertemuan tingkat menteri di Sekretariat ASEAN.
Menteri Retno mengatakan ASEAN harus berani mengambil keputusan agar bisa maju dan tetap relevan, serta perbedaan antar anggota tidak boleh menjadi hambatan bagi kemajuan blok tersebut.
KTT ASEAN ke-43, yang dijadwalkan diadakan pada tanggal 5 hingga 7 September 2023, akan menyepakati percepatan pengambilan keputusan pada saat krisis dan meningkatkan kemampuan ASEAN dalam merespons tantangan yang muncul.
Dalam pertemuan tersebut, negara-negara anggota ASEAN menyampaikan apresiasi atas upaya tersebut dan sepakat untuk mendukung Visi ASEAN 2045. Satuan Tugas Tingkat Tinggi (HLTF) yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Malaysia merumuskan visi ini yang akan diadopsi sebagai pedoman baru bagi ASEAN. Clusternya dimulai pada tahun 2025.
Daniel A. Fajarku
Pilihan Editor: Indonesia: ASEAN hanya bisa maju jika bisa mendapatkan solusi di Myanmar
klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
“Pemikir. Fanatik internet. Penggemar zombie. Komunikator total. Spesialis budaya pop yang bangga.”
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal