POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Panen Jagung Luar Biasa Pemalong untuk Menjaga Ketahanan Pangan: Moltogo

Panen Jagung Luar Biasa Pemalong untuk Menjaga Ketahanan Pangan: Moltogo

JAKARTA (Antara) – Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moltogo memastikan panen jagung Sabtu yang dilakukan Asosiasi Simonglang dan ribuan petani di Pemalang, Jawa Tengah dapat berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional.

“Saya sangat bangga, masyarakat di sini sangat terlibat di bidang pertanian. Pada kesempatan ini saya tekankan bahwa Presiden Joko Widodo sangat peduli dengan pertanian. Oleh karena itu, petani juga harus lebih tertarik,” ujarnya, Sabtu di Warungbring, Bemalang, Jawa Tengah.

Menurut keterangan tertulis dari Kantor Presiden, ia mencatat bahwa petani di Kecamatan Warungbring telah memberikan kontribusi nyata dalam membangun dan menjaga ketahanan pangan nasional.

Ia mencontohkan, hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo untuk membangun dan memperkuat sektor pertanian. Panen jagung dilakukan di 11.746 hektar dengan hasil tahunan 62.140 ton.

Dalam pernyataannya yang disebut sebagai ‘Banglima Thani’ atau Panglima Pertanian itu, ia mendesak masyarakat petani di pedesaan untuk berinovasi dalam mengelola pertanian.

“Mari kita tinggalkan kebiasaan lama petani menanam dan memanen. Bapak-bapak, Ibu-ibu dan para pemuda di Pemalang harus mulai belajar mengelola pertanian dengan baik. Pertanian itu untuk hidup, bukan pertanian (untuk kelangsungan hidup),” tegasnya.

Moyaltogo juga mendengar keluhan dari petani dan beberapa perangkat desa tentang ketersediaan dan mahalnya pupuk dan banjir rob di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalong.

“(Bapak dan Ibu) saya telah mendengar dan mengamati semua keluhan Anda, dan saya akan menyuarakannya dalam pertemuan di istana,” katanya.

Moltogo juga mengunjungi festival UMKM di Randudongal Yard selama perjalanan misinya ke Kabupaten Pemalong.

Sebelum meninjau gerai UMKM, ia diminta untuk mengikuti tari Jaran Ebak, salah satu kesenian tradisional Pemalong.

“Kearifan lokal seperti ini harus dilestarikan. Ini salah satu fondasi terkuat untuk menjaga kedaulatan bangsa kita,” tegasnya.

READ  Penjelasan Komitmen Penuntut Kredit Universal - Apa yang diperlukan untuk mendapatkan pembayaran | Keuangan Pribadi | Keuangan

Berita Terkait: Regenerasi petani penting untuk ketahanan pangan Indonesia: CIPS
Berita Terkait: Pemerintah merencanakan dana ketahanan pangan Rp95 triliun pada 2023
Berita Terkait: NFA mengambil langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi krisis pangan di Indonesia