POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Palestina menuntut penerapan sanksi ekonomi terhadap Israel

Palestina menuntut penerapan sanksi ekonomi terhadap Israel

Jakarta. Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, pada Kamis meminta negara-negara untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Israel.

Sudah hampir sebulan sejak gerakan bersenjata Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang meningkatkan konflik. Majelis Umum PBB baru-baru ini menyetujui resolusi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, dan 120 negara, termasuk Indonesia, memberikan suara mendukungnya. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata.

“Israel harus diisolasi. Sanksi harus dikenakan pada Israel secara ekonomi dan politik. …karena apa yang mereka lakukan di lapangan. Israel mengabaikan semua tuntutan dan inisiatif perdamaian,” kata Al-Shun kepada wartawan pada acara peringatan yang didedikasikan untuk Palestina di Jakarta pada Kamis malam.

“Kenapa mereka? [Israel] Tidak mendengarkan siapa pun?” kata Al-Shun.

Diplomat tersebut berkomentar tentang bagaimana negara-negara terburu-buru mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sementara “sejumlah besar” barang kebutuhan tiba di Bandara Internasional Al-Arish di Mesir, Israel tidak memberikan kesempatan bantuan tersebut untuk masuk ke Gaza. Apa yang mereka izinkan tidak cukup bagi sekitar 2,5 juta orang yang tinggal di Jalur Gaza yang dilanda perang, menurut utusan tersebut.

“Masyarakat menderita di darat. Kalau bicara bantuan, itu ada. Mendarat di bandara Al-Arish. Indonesia berencana mengirim bantuan kemanusiaan. Tapi Israel malah membuat hambatan,” kata Al-Shun.

Diplomat Palestina itu mengatakan dia berharap Amerika Serikat dapat membantu membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza meskipun negara tersebut pro-Israel. Amerika Serikat menggunakan hak vetonya terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penghentian kemanusiaan atas serangan Israel. Washington juga memberikan suara menentang resolusi gencatan senjata yang dikeluarkan oleh Majelis Umum PBB.

READ  Bangka Belitung menjadi tuan rumah rapat Badan Pembentukan Peraturan Daerah

“Kami berupaya mengakhiri perang, dan perbatasan harus terbuka untuk bantuan medis, dan lain-lain. Kami berharap komunitas internasional dapat menindaklanjuti hal ini. “Kami berharap Amerika Serikat tidak selalu bisa berpihak pada Israel,” kata Al-Shun.

Indonesia baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan bantuan kemanusiaan termasuk makanan dan obat-obatan, serta kebutuhan lainnya, ke Gaza akhir pekan ini.

Seruan Al-Shun untuk menjatuhkan sanksi ekonomi muncul sehari setelah Iran melontarkan komentar serupa. Al Jazeera News melaporkan bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Hosseini Khamenei meminta negara-negara Islam untuk menghentikan ekspor minyak dan makanan ke Israel akibat perang Gaza.

Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel, meski kedua negara masih saling berdagang.

Data pemerintah menunjukkan perdagangan antara Indonesia dan Israel mencapai $233 juta pada tahun 2022.

Tag: Kata Kunci: