POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Optimisme bisnis terhadap kondisi enam bulan ke depan: Kementerian

Optimisme bisnis terhadap kondisi enam bulan ke depan: Kementerian

Jakarta (Antara) – Juru Bicara Kementerian Perindustrian Phiri Hendry Anthony Arif mengatakan sebagian besar pengusaha memiliki pandangan optimis terhadap kondisi bisnis enam bulan ke depan dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal itu tercermin dari salah satu indikator Indeks Keyakinan Industri (IKI) dengan melihat kondisi dunia usaha enam bulan mendatang, atau periode Januari hingga Juni 2023.

Ia mengatakan di sini, Jumat, bahwa “mayoritas atau 60,5% pengusaha menyatakan optimisme mereka terhadap kondisi bisnis industri enam bulan ke depan. Angka ini naik dari bulan sebelumnya sebesar 58,1%.”

Dalam konferensi pers IKI pada Desember 2022, ia menjelaskan bahwa sebagian besar peserta berpandangan optimis kondisi pasar akan membaik karena kebijakan pemerintah pusat dipandang lebih baik.

Seiring dengan meningkatnya optimisme dunia usaha, persentase pengusaha yang berpandangan pesimis menurun menjadi 15,3% pada Desember 2022, dari 18,1% pada November 2022.

“Selain itu, sebanyak 24,3% pengusaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama enam bulan ke depan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, angka tersebut relatif tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 23,8 persen.

Berita Terkait: Perekonomian Indonesia tetap stabil

Kementerian menyatakan angka IKI pada Desember 2022 sebesar 50,90, menandakan industri manufaktur sedang dalam fase ekspansi.

Dia menjelaskan, angka tersebut meningkat 0,01 dibandingkan angka November 2022 yang sebesar 50,89.

Dari hasil perhitungan, 11 subsektor mengalami ekspansi, dengan kontribusi sebesar 74,9% terhadap PDB pada triwulan III tahun 2022.

Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan kontribusi sebesar 71,3% pada November 2022.

Menurut Aref, penyebab utama kenaikan tersebut adalah bahan kimia dan barang dari subsektor industri kimia yang memberikan kontribusi 7,2 persen terhadap PDB industri pengolahan gas dan nonmigas.

Sedangkan 12 subsektor mengalami kontraksi dengan kontribusi 25,1 persen terhadap PDB.

READ  Pemerintah mengatakan untuk melanjutkan reformasi struktural dalam pertemuan APEC

Berita Terkait: Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia – Indonesia memiliki prospek cerah untuk investasi jangka panjang