Tempo.co, Jakarta – Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi atau K.P.K. Novel BasvedanIntinya, seluruh calon presiden dan legislatif pada pemilu 2024 harus menunjukkan pendekatan yang jelas terhadap upaya perbaikan sistem pemberantasan korupsi yang saat ini sedang terpuruk.
Novel tersebut memberikan gambaran bahwa korupsi tidak hanya berdampak pada pembangunan dan ketidakadilan, namun bersifat meresap dan dampaknya sangat luar biasa. Komitmen pemberantasan korupsi sangat penting ke depan, kata Nawal Baswedan usai acara Dies Natalis ke-2 IM57+ Institute di gedung Usmar Ismail Film Center, Jakarta Selatan, Jumat, 29 September.
Sebelumnya dalam pembicaraan dengan Mata Najwa beberapa pekan lalu, ketiga calon presiden tersebut membahas strategi pemberantasan korupsi di Indonesia. Calon presiden dukungan PDIP, Kanjar Pranovo, mengusulkan amandemen UU Komisi Pemberantasan Korupsi yang dinilai melemahkan lembaga antirasuah tersebut.
Novel mengatakan siapa pun pemimpin terpilih harus berkomitmen tinggi untuk menjadikan pemberantasan korupsi sebagai isu strategis. Selain itu, tugas pemerintah adalah memberantas korupsi.
Meski ada pihak yang menginginkan KPK dibubarkan, Nawal meminta mereka mempersiapkan cara baru untuk memperkuat upaya pemberantasan korupsi. Selain itu, Novel mengatakan, jika terjadi konflik kepentingan saat menangani perkara korupsi, itu berbahaya.
“Penting untuk memberantas korupsi di sektor politik dan penegakan hukum terlebih dahulu,” kata Nawal Bhasvedan.
Adil Al Hasan
Seleksi Guru: Novel Bhasvedan mengajak masyarakat untuk mencermati kasus korupsi
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi