Pemerintah telah menyaksikan perkembangan industri halal, yang merupakan sesuatu yang memiliki potensi besar dari sudut pandang ekonomi
Jakarta (Antara) – Ekonomi syariah Indonesia akan berkembang dan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan produk dan layanan berbasis syariah, menurut Komisi Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
“Pemerintah telah melihat perkembangan industri halal yang merupakan sesuatu yang memiliki potensi besar dari sisi ekonomi,” kata Direktur Utama KNEKS Vintji Raharjo di Forum Merdeka Bharat, diakses online dari Jakarta, Senin.
Menurut Rahardjo, penggunaan produk dan layanan syariah sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial yang merupakan segmen penduduk terbesar di tanah air.
Namun, untuk saat ini Indonesia masih sebatas menjadi konsumen produk industri halal yang ada, ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah serius mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dan telah menunjukkan komitmen tersebut dengan mendirikan KNEKS.
Raharjo menyebutkan beberapa fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah: pengembangan industri halal, pengembangan layanan keuangan sosial syariah, dan pengembangan pengusaha atau pelaku komersial di sektor ekonomi syariah.
Ia mengatakan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia akan menjadi ekosistem di mana para pemangku kepentingan saling melengkapi.
Selain itu, pemerintah sedang membangun infrastruktur yang dapat mendukung perkembangan industri syariah di Indonesia, ujarnya.
“Kami berdiskusi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dukungan luar biasa Brin dalam upaya membangun laboratorium halal swasta yang akan muncul di Indonesia dalam waktu dekat,” kata Raharjo.
Ia menambahkan, lab halal akan memproduksi produk halal untuk berbagai komoditas yang saat ini diproduksi tanpa menggunakan bahan baku halal, seperti vaksin, obat-obatan atau kosmetik.
Selain layanan keuangan syariah, Indonesia saat ini memiliki bank syariah besar, Bank Syariah Indonesia (BSI), yang dibentuk dari bank syariah dan anak perusahaan perbankan milik negara, kata Raharjo.
Dia mengharapkan layanan keuangan Islam untuk berkembang juga dengan British Standards Institution yang terdaftar di antara 10 bank Islam teratas di dunia.
Ia juga mengungkapkan strategi yang diambil pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri syariah berbasis ekonomi digital agar berdaya saing, menambahkan berbagai produk berupa barang dan jasa syariah akan semakin mudah diakses melalui pasar yang ada.
Berita terkait: Digitalisasi dapat meningkatkan daya saing ekonomi yang sah: KNEKS
Berita terkait: UMKM halal butuh dukungan kuat untuk menggenjot pasar ekspor: Wapres
Berita Terkait: Ekonomi Forensik Kebutuhan Masa Depan: Ekonomi
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian