Serangkaian proposal berfokus pada pemulihan dan konektivitas antar perekonomian kawasan, menciptakan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong transformasi digital.
Program ini diadopsi pada tanggal 8-9 Maret di Luang Prabang, Laos, dalam rangka Rapat Terbatas Menteri Ekonomi ASEAN ke-30.
Dalam pertemuan tersebut juga disepakati prioritas tahun 2024. Perdagangan barang dan jasa, pergerakan manusia, investasi, keuangan, kekayaan intelektual, dan e-commerce menempati posisi istimewa. Kerangka kerja pendukung telah disetujui oleh para peserta.
Sebagai bagian dari agenda pertemuan, para menteri juga membahas bagaimana meningkatkan perjanjian yang ada mengenai Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA), Ekonomi Digital (DEFA), dan persaingan usaha, serta isu-isu lainnya.
Data yang dirilis oleh sekretariat blok tersebut selama pertemuan tersebut menunjukkan bahwa produk domestik bruto ASEAN tumbuh sebesar 4,7 persen pada tahun 2023, angka yang lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 3,1 persen.
Awal bulan ini, Luang Prabang juga menjadi tuan rumah Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM-Retreat), yang mengadopsi Pernyataan Bersama tentang Pencapaian dalam Implementasi Rencana Komunitas Kebijakan dan Keamanan 2025.
Forum ini memungkinkan pertukaran pandangan mengenai lingkungan keamanan internasional dan regional. Para peserta menegaskan kembali perlunya menyatukan dan mempertahankan peran sentral dan kepemimpinan dalam mekanisme kerja sama di kawasan agar dapat merespons dengan cepat tantangan-tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional yang muncul secara tepat waktu.
jrr/llp/mem/mpm
“Pemikir. Fanatik internet. Penggemar zombie. Komunikator total. Spesialis budaya pop yang bangga.”
More Stories
Republik Rhode Island mempersiapkan 15 pekerja kesehatan untuk misi kemanusiaan di Gaza
Megawati Indonesia mengirimkan pesan dukungan kepada Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS
Eropa mengaktifkan latihan Pitch Black 2024