POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Misi Chandrayaan-3 mendeteksi belerang di kutub selatan bulan: ISRO

Misi Chandrayaan-3 mendeteksi belerang di kutub selatan bulan: ISRO

Misi Chandrayaan-3 mendeteksi belerang di kutub selatan bulan: ISRO

Keberadaan oksigen juga telah terdeteksi, dan pencarian hidrogen sedang dilakukan.

New Delhi:

ISRO hari ini mengatakan bahwa pengukuran lapangan pertama di wilayah kutub selatan bulan telah mengkonfirmasi keberadaan belerang di satu-satunya satelit alami Bumi.

Pengukuran dilakukan dengan instrumen spektroskopi longsoran salju (LIBS) yang diinduksi laser di atas kapal penjelajah Chandrayaan-3, Pragyan.

Badan antariksa tersebut mengatakan pengukuran lapangan “dengan tegas” mengkonfirmasi keberadaan belerang di daerah tersebut, yang tidak mungkin dilakukan jika menggunakan instrumen yang ada di pesawat pengorbit.

Kehadiran oksigen, kalsium dan zat besi juga telah ditemukan, dan pencarian hidrogen sedang dilakukan.

“Analisis awal, yang direpresentasikan secara grafis, mengungkapkan keberadaan aluminium (Al), sulfur (S), kalsium (Ca), besi (Fe), kromium (Cr), dan titanium (Ti) di permukaan bulan. .” Kehadiran mangan (Mn), silikon (Si), dan oksigen (O). “Penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan mengenai keberadaan hidrogen,” kata pernyataan ISRO.

LIBS telah melakukan pengukuran komposisi unsur permukaan bulan. Dia melakukan analisis dengan memaparkan material pada gelombang laser yang intens.

Badan antariksa tersebut kemarin mengatakan bahwa kendaraan tersebut telah dialihkan dengan aman setelah menemukan kawah sedalam empat meter di permukaan bulan. Lubang itu terlihat sekitar tiga meter dari tepinya.

India membuat sejarah pada tanggal 23 Agustus, ketika menjadi negara pertama yang melakukan pendaratan lunak di dekat kutub selatan bulan. Ia juga bergabung dengan kelompok elit negara – Rusia, Amerika Serikat dan Tiongkok – yang telah berhasil mendarat di bulan.

Keberhasilan ISRO terjadi beberapa hari setelah pesawat luar angkasa Luna-25 Rusia jatuh ke permukaan bulan karena kerusakan mesin. Rusia juga bermaksud mendarat di dekat kutub selatan bulan.

Pendarat Vikram dan penjelajah Pragyan memiliki misi satu hari di bulan, setara dengan 14 hari Bumi.