POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Menteri Sadikin Hadirkan BGSi Indonesia di Pameran di Singapura

Menteri Sadikin Hadirkan BGSi Indonesia di Pameran di Singapura

Dengan metode ini, proses perawatan dan perawatan pasien menjadi lebih tepat dan personal.

Bali (Antara) – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meluncurkan Biomedical and Genetic Science Initiative (BGSi) untuk memberikan pelayanan kedokteran presisi kepada masyarakat dalam pameran internasional di Singapura, Selasa.

Menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa acara tersebut merupakan dorongan penting bagi Indonesia untuk mendapatkan dukungan global dalam mewujudkan pilar keenam transformasi kesehatan nasional, khususnya transformasi bioteknologi kesehatan.

“Kesempatan ini sangat penting dan strategis bagi Kementerian Kesehatan karena merupakan kesempatan untuk menyebarluaskan informasi tentang BGSi dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan inovasi kesehatan dengan berbagai pihak,” kata Menkes.

Sadiqin mencatat bahwa BGSi adalah program inisiatif nasional pertama yang berfokus pada peningkatan layanan kesehatan menggunakan bioteknologi kesehatan presisi dan praktik klinis menggunakan teknologi Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mengumpulkan informasi genetik dari manusia dan patogen.

Berita Terkait: Kementerian memberikan obat gratis untuk mengobati gangguan ginjal akut

“Dengan metode ini, proses pengobatan dan perawatan pasien menjadi lebih tepat dan personal,” ujarnya.

Aplikasi BGSi berfokus pada empat penyakit tidak menular – kanker, stroke, penyakit kardiovaskular dan cedera ginjal – yang menyebabkan jumlah kematian dan beban keuangan tertinggi di Indonesia, kata Sadikin.

Menkeu mencatat, dengan pemetaan informasi genetik pasien, faktor risiko penyakit tidak menular dapat diidentifikasi sejak dini.

Berita Terkait: Menteri membagikan rincian investigasi terkait kasus cedera ginjal akut

“Mencegah (penyakit) jauh lebih murah daripada mengobati. Dengan mengetahui susunan genetik pasien, maka proses pemeriksaan, pengobatan dan perawatan dapat dilakukan secara khusus sehingga menjadi lebih efisien dan efektif. Juga, biayanya rendah,” katanya di Singapore Innovation and Technology Week (SWITCH) 2022.

Launching BGSi pada SWITCH 2022 yang merupakan bagian dari kunjungan ke Singapura, Menkeu membahas peluang kerjasama dengan beberapa penyedia layanan kesehatan.

Dia mengundang berbagai pelaku bisnis internasional yang menghadiri pameran untuk berinvestasi dalam proyek pengembangan bioteknologi dan transformasi kesehatan di Indonesia.

Berita Terkait: Pedagang asing harus memprioritaskan proyek reformasi kesehatan

Berita Terkait: Menkeu ajak IDI tingkatkan kerja sama penanggulangan penyakit