Jakarta (Antara) – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyoroti pentingnya kerja sama dalam mengejar operasi hilir.
Menkeu menekankan bahwa Indonesia memberikan peluang kerja sama yang besar bagi negara-negara yang memenuhi syarat untuk bekerja sama.
Hal itu disampaikan Menteri saat memberikan sambutan di Fakultas Manajemen Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat.
Ia menyatakan, Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa tidak bisa sendirian mengembangkan sisi hilir. Dengan demikian, mereka menciptakan peluang kerja sama dengan negara lain yang telah memenuhi persyaratan target.
“Saat ini, kami membutuhkan dukungan dan kerja sama dalam hal teknologi, khususnya. Kami bekerja sama dengan China dan beberapa negara lain. Kami meyakinkan mereka bahwa Indonesia adalah tempat (besar) untuk berinvestasi,” demikian pernyataan yang diterima baru-baru ini. dikutip mengatakan.
Menkeu mencatat bahwa pemerintah terus berupaya membangun citra Indonesia sebagai tempat investasi yang baik.
Dia mencontohkan, keputusan menghentikan ekspor bahan baku untuk fokus ke hilir juga dibarengi dengan peluang kerja sama dengan negara lain.
Dekan Universitas Indonesia Ari Konkuro juga mengatakan investasi tersebut akan mendorong kerja sama di bidang teknologi.
Ia juga menyoroti fungsi Kementerian Investasi sebagai pintu gerbang kerjasama di Indonesia.
“Investasi membawa teknologi dan menciptakan kerja sama. Melalui teknologi, negara dapat membuat lompatan besar menuju kemajuan nasional pada 2045. Kerja sama penting untuk meningkatkan ekonomi dan penghematan anggaran di tengah gejolak global. Kementerian Investasi ini bertanggung jawab atas investasi portal di Indonesia yang manfaatnya akan berakhir di Daerah”.
Berita terkait: FDI harus mencapai 4,5% dari PDB untuk mencapai Visi 2045: resmi
Berita terkait: Investasi meningkatkan partisipasi ekonomi dalam rantai nilai: sebuah studi
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian