JAKARTA (Antara) – Makassar New Port yang baru dibuka akan membawa pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di Indonesia bagian timur, kata Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumati antusias.
Selain itu, kami yakin konektivitas maritim Indonesia akan semakin tangguh dan efisien serta akan berdampak besar bagi kemajuan negara, ujarnya dalam keterangan dari kantornya, Kamis.
Pada hari Kamis, menteri meresmikan Makassar New Port di Makassar, Sulawesi Selatan bersama Presiden Joko Widodo.
Menurut Sumati, Makassar New Port diharapkan dapat memperkuat peran Makassar sebagai pintu gerbang logistik di kawasan timur Indonesia dan mendukung konektivitas jalur perdagangan internasional.
“Makasar New Port merupakan salah satu dari dua pelabuhan di Indonesia yang sangat kuat dan siap menampung kapal-kapal besar dari seluruh dunia. Apalagi kapasitasnya saat ini mencapai 2,5 juta TEUs (twenty-foot equal unit) per tahun,” dia berkata. disorot.
Ia juga menyebutkan, pelabuhan tersebut merupakan kekuatan baru bagi Tanah Air sebagai hub internasional berskala nasional dan kelas dunia.
Presiden Jokowi menyoroti Makassar New Port merupakan pelabuhan besar di kawasan timur Indonesia yang diharapkan dapat mengefisienkan biaya logistik di Indonesia.
“Pelabuhan ini akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia bagian timur yang dapat mengefisienkan biaya logistik di negara kita,” tegasnya.
Ia mencontohkan, satu dekade lalu, dibandingkan negara lain, biaya logistik di Indonesia sebesar 24 persen, dan 9-12 persen disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara pelabuhan dan kawasan industri.
“Sekarang biaya logistik kita sudah turun kurang lebih 14 persen. Turunnya banyak, tapi masih sedikit lebih tinggi dibandingkan negara lain. Ini PR kita bersama,” imbuhnya.
Kepala Negara kemudian menyoroti persoalan waktu tinggal yang tadinya bisa mencapai lima hingga tujuh hari dan perlu ditingkatkan. Namun permasalahan tersebut telah diatasi dan saat ini rata-rata lama menginap kurang dari tiga hari.
Kapasitas Makassar New Port ditingkatkan 150 persen, dari semula satu juta TEUs menjadi 2,5 juta TEUs per tahun. Waktu berlabuh kapal di pelabuhan juga ditingkatkan dari sebelumnya 48 jam menjadi maksimal 24 jam.
Berita terkait: Pelabuhan Baru Makassar Punya Fasilitas Pelayaran Laut Dalam: Jokowi
Berita terkait: Sulawesi Selatan, Belgia membahas potensi peluang kerja sama perdagangan
Berita terkait: Indonesia Ports Corporation memiliki enam pabrik ban karet lagi di Mahasar
Penerjemah: Benardi Fertiansya, Resinda Sulistyandari
Redaktur: Aziz Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali