Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa tren pertumbuhan ekonomi berada pada jalur yang benar
Jakarta (Antara) – Pemulihan ekonomi Indonesia menuju ke arah yang benar karena pertumbuhan ekonomi mencapai 7,07 persen pada kuartal II tahun ini, kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Eric Thohir. “Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa arah pertumbuhan ekonomi berada pada jalur yang benar,” kata Zaheer dalam wawancara online di Jakarta, Jumat.
Tidak hanya bergantung pada APBN, katanya, tetapi juga didukung oleh pergerakan dan sinergi mesin pertumbuhan ekonomi lainnya yang menunjukkan hasil nyata (berupa) konsumsi rumah tangga sebesar 5,9 persen, investasi sebesar 7,5 persen, dan ekspor. dengan harga 31,8 persen, katanya.
Namun, Menkeu mengimbau semua pihak dan masyarakat untuk tetap waspada bahwa varian delta COVID-19 memiliki angka infeksi yang tinggi, serta mutasi virus yang dapat dengan cepat melahirkan varian baru.
Berita terkait: Wakil Ketua Gerakan Revolusi Rakyat Puji Pemerintah Indonesia atas Pertumbuhan Ekonomi
“Oleh karena itu, gangguan pada sektor ekonomi selama pandemi COVID-19 terus berlanjut hingga hari ini,” tegasnya.
Untuk itu, ia menghimbau kepada semua pihak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi serta mengintensifkan prosedur pengujian, penelusuran, dan pengobatan.
Indonesia secara resmi telah keluar dari resesi ekonomi dengan pertumbuhan negara pada kuartal kedua tahun 2021 sebesar 7,07 persen (y/y), kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Margo Yoono sebelumnya.
Secara teknis, suatu negara dapat dikatakan memasuki resesi apabila pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi setidaknya selama dua kuartal berturut-turut, jelas Yuno.
Indonesia yang mengalami resesi sejak triwulan III 2020 mengalami pertumbuhan negatif dari triwulan II 2020 hingga triwulan I 2021 masing-masing sebesar -5,34 persen, -3,49 persen, -2,19 persen, dan -0,74 persen.
Berita terkait: Pertumbuhan positif di kuartal kedua karena upaya tim: kepresidenan
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian