JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan meningkatkan pendapatan di sektor ritel.
Airlangga mengatakan konsumsi rumah tangga berkontribusi hingga 54% terhadap perekonomian nasional pada kuartal II tahun ini. Oleh karena itu, pemerintah mendukung Program Kewirausahaan Ritel untuk belanja daerah.
Airlangga mengatakan di Jakarta, dikutip Kantor Berita Antara, Rabu, 28 Agustus, pertumbuhan ekonomi nasional harus lebih tinggi dari 5 persen, dan di antara sumber daya yang bisa diperkuat adalah kue besar yaitu konsumsi rumah tangga. yang menyumbang 54 persen.”
Dengan mendukung program belanja lokal, masyarakat setidaknya telah berkontribusi dalam meningkatkan pembelian, tambah Airlangga.
Menurut Airlangga, seluruh produk dari luar negeri bisa didapatkan di Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu lagi berbelanja ke luar negeri.
“Pemerintah hanya mendukung program belanja di Indonesia, dan kalau setengahnya bisa kita dapatkan, maka masyarakat Indonesia yang ke luar negeri akan belanja, dan itu akan mendongkrak pembelian,” imbuhnya.
Sebelumnya, Airlangga mengatakan, jumlah retailer di suatu negara dapat menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan laporan Bank Dunia, Airlangga menyebutkan pertumbuhan sektor konsumen atau ritel di Indonesia terus tumbuh sejak tahun 2022. Pusat perbelanjaan di Indonesia termasuk dalam daftar pusat perbelanjaan modern terbaik, khususnya di wilayah Jakarta.
“Berapa banyak toko Alfamarat, Indomart, dan Ace Hardware, itu adalah indikator perekonomian nasional. Dan berapa banyak toko iBox, itu juga menjadi indikator daya beli kita di ritel,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan, sektor ritel di Jakarta kuat karena pendapatan per kapita sudah melampaui middle income trap.
Airlangga mengatakan rata-rata pendapatan di Jakarta mencapai 20.000 dolar AS atau Rp 300 juta setiap tahunnya sehingga mendorong berdirinya sejumlah pusat perbelanjaan.
Versi bahasa Inggris, Cina, Jepang, Arab, dan Prancis dihasilkan secara otomatis oleh kecerdasan buatan. Jadi mungkin masih ada kesalahan terjemahan, jadi harap selalu menganggap bahasa Indonesia sebagai bahasa utama kami. (Sistem didukung oleh DigitalSiber.id)
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian