Saya berharap AI dan pembelajaran mesin akan berkontribusi untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik dan lebih sehat untuk generasi mendatang.
Jakarta (ANTARA) – Menteri Kesehatan Pudi Gunadi Sadiq menyerukan perubahan teknologi di bidang kesehatan, termasuk pengembangan dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning dalam penyediaan layanan kesehatan.
Perubahan teknologi merupakan salah satu dari enam strategi transformasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan, yang meliputi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, dan sumber daya manusia, ujarnya.
“Saya berharap AI dan pembelajaran mesin dapat berkontribusi untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik dan lebih sehat untuk generasi mendatang,” kata Sadiq pada webinar AI Tech Day 2022, Selasa.
Dia mengutip laporan McKinsey & Co tahun 2022, yang memperkirakan bahwa pasar global untuk perawatan kesehatan digital akan mencapai $ 600 miliar selama lima tahun ke depan. Menkeu mengatakan, angka tersebut didasarkan pada peningkatan penelitian dan pengembangan pelayanan kefarmasian dan pengobatan.
Berdasarkan skrining dan diagnosis, seperti penggunaan teknologi skrining rekayasa genetika, potensi pasar diperkirakan mencapai $ 25 miliar pada tahun 2024.
Teknologi lain seperti diagnostik digital untuk mendiagnosis kondisi pasien diperkirakan memiliki potensi pasar sebesar US$16 miliar di tahun yang sama, ujarnya.
Berdasarkan data tersebut, Sadiq mengajak start-up di Indonesia untuk melakukan inovasi terkait sistem teknologi kesehatan untuk melayani masyarakat.
Salah satu fungsi AI adalah menggunakan teknologi pemindaian ultrasound. Karena itu, kementerian ingin mendorong teknologi untuk mengotomatisasi analisis data USG di puskesmas di Indonesia, katanya.
Menteri mencatat bahwa teknologi AI dalam ultrasound akan memungkinkan dokter dan spesialis untuk menangkap dan menganalisis data dan mendiagnosis penyakit pada pasien, termasuk wanita hamil.
“Teknologi ini akan memungkinkan 10 ribu Puskesmas dapat menggunakan teknologi AI untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” kata Sadiq.
Dia juga mengutip pengembangan ultrasound berbasis AI oleh perusahaan teknologi kesehatan Dia Imaging Analysis.
Tahun lalu, perusahaan Israel itu mampu mengamankan investasi sebesar US$ 14 juta untuk teknologi ultrasound berbasis AI-nya, tambahnya.
Mengutip laporan McKinsey & Co., Israel memiliki ekosistem perawatan kesehatan aktif dari 600 organisasi perawatan kesehatan digital, termasuk terapi digital, pemantauan jarak jauh, dan pengambilan keputusan.
Berita Terkait: Kemenkes ungkap tantangan digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia
Berita Terkait: Perubahan teknologi kesehatan menjadi salah satu fokus pemerintah
Berita Terkait: Menkeu menyoroti transformasi kesehatan Indonesia sebagai forum G20
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi