TEMPO.CO, Jakarta Kurma selalu menjadi makanan populer selama bulan Ramadhan, dan merupakan tradisi Islam global untuk berbuka puasa dengan kurma. Konsumsi kurma biasanya meningkat saat bulan suci. Berbagai jenis dan merek kurma dapat dengan mudah ditemukan di sebagian besar toko atau pasar kecil.
Kurma tumbuh di lingkungan tertentu seperti gurun, dan bersumber dari banyak negara Timur Tengah, yang dianggap sebagai pengekspor kurma menengah, termasuk Israel.
Negara Zionis dikenal sebagai penghasil kurma Medjool terbesar di dunia. Nilai ekspor kurma Israel telah mencapai hampir 5 triliun rupiah, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FOA).
Namun, Ramadhan sering kali diikuti dengan seruan untuk memboikot produk-produk Israel karena agresi mereka terhadap Palestina. Hingga 24 Februari 2024, serangan Israel telah menewaskan 29.000 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua.
Hal ini menimbulkan sentimen negatif terhadap produk-produk yang dianggap terkait dengan Israel, termasuk kurma.
Muslim Amerika untuk Palestina (AMP) telah mengidentifikasi 12 produk kurma Israel yang akan diboikot dalam mendukung kemerdekaan Palestina. AMP menuduh Israel membangun industri kurma di tanah curian dengan menggunakan tenaga kerja Palestina yang dieksploitasi, termasuk anak-anak.
berdasarkan Al JazeeraAMP mengimbau masyarakat Muslim untuk tidak membeli produk kurma bermerek dari Israel, Tepi Barat, dan Lembah Yordan, juga jika tidak disebutkan asal usulnya. Produsen kurma Israel juga mengganti label dalam upaya mengaburkan asal muasal kurma tersebut.
Friends of Al-Aqsa, sebuah organisasi nirlaba non-pemerintah yang berbasis di Inggris yang didedikasikan untuk membela hak asasi manusia warga Palestina, mendesak umat Islam untuk memperhatikan apa yang mereka makan selama Ramadhan. “Dengan memilih untuk tidak membeli kurma Israel pada bulan Ramadhan ini, komunitas Muslim dapat mengirimkan pesan yang jelas dan kuat untuk mengutuk pendudukan ilegal Israel dan apartheid di Palestina,” kata aktivis pro-Palestina Shamiul Gowarder dari FOA UK.
Misha Fatina Rachman | Dewi Reena Kahayani
Pilihan Editor: Dipengaruhi oleh gerakan BDS, Starbucks Indonesia menegaskan tidak ada dukungan finansial untuk Israel
klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
“Pemikir. Fanatik internet. Penggemar zombie. Komunikator total. Spesialis budaya pop yang bangga.”
More Stories
Republik Rhode Island mempersiapkan 15 pekerja kesehatan untuk misi kemanusiaan di Gaza
Megawati Indonesia mengirimkan pesan dukungan kepada Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS
Eropa mengaktifkan latihan Pitch Black 2024