Saya (suka) forum ini untuk membahas peluang dan tantangan yang dihadapi industri penerbangan terkait dengan pembiayaan dan penyewaan pesawat.
Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Bandjaitan menggarisbawahi perlunya upaya pemulihan penerbangan pascapandemi dalam dialog tentang penerbangan di Jakarta, Selasa.
“Saya (ingin) forum ini membahas peluang dan tantangan yang dihadapi industri penerbangan terkait pembiayaan dan penyewaan pesawat,” katanya dalam percakapan online “Financial Actions for Aviation Recovery”.
Dia mencatat, penerbangan merupakan salah satu sektor penting untuk mendongkrak perekonomian global.
Dia menyoroti empat prioritas utama yang perlu diperhatikan untuk menghidupkan kembali industri penerbangan.
Prioritas pertama adalah mempercepat pemulihan konektivitas udara yang aman dan efisien untuk pariwisata dan perdagangan.
Prioritas kedua adalah membuat skenario pemulihan yang berfokus pada masa depan yang berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.
Prioritas ketiga menekankan kerjasama antar negara, lembaga keuangan dan sektor swasta internasional.
Prioritas keempat adalah digitalisasi dan pemanfaatan inovasi teknologi.
Sementara itu, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Salvador Ciachidano, memuji komitmen pemerintah Indonesia untuk menghidupkan kembali sektor penerbangan.
“Inilah yang membuat saya datang ke sini. Peran Indonesia dalam mengangkat masalah penerbangan menjadi fokus perhatian selama kepresidenan G20 Indonesia,” kata Sciacchitano, yang menghadiri pembicaraan langsung di Nusa Dua, Bali.
Dia mencatat, dampak pandemi Covid-19 terhadap industri penerbangan sangat luar biasa.
Sebelum pandemi COVID-19, 4,5 miliar orang bepergian melalui udara setiap tahun. Namun, dia mencontohkan, jumlah tersebut turun hingga 60 persen selama pandemi.
“Di negara lain, banyak maskapai yang ditutup, tetapi pemerintah Indonesia di sini memberikan dukungan penuh dan akan melakukan upaya pemulihan,” katanya.
Lebih lanjut ia menyambut baik penandatanganan Comprehensive Air Connectivity Agreement antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa (UE).
“Dalam pengalaman (kami) di Eropa, liberalisasi membuka peluang dan persaingan di dunia penerbangan,” ujarnya.
Berita Terkait: Indonesia menggunakan platform G20 untuk membahas pemulihan penerbangan global
Berita Terkait: Industri penerbangan pulih setelah pandemi: Kementerian Perhubungan
Berita Terkait: Kemenhub serius turunkan harga tiket pesawat
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi