JAKARTA (ANTARA) – Calon presiden Kanjar Pranovo menyoroti pentingnya mendefinisikan kembali politik luar negeri Indonesia yang aktif dan mandiri untuk memenuhi aspirasi nasional dan memperkuat negara.
“Ini penting karena kita harus memilih, mengurutkan, dan memprioritaskan kekuatan dan kepentingan bangsa ini,” ujarnya menjelaskan visi, misi, dan rencana kerjanya pada debat capres ketiga, Minggu.
Kanjar menjelaskan rencananya untuk Indonesia jika terpilih menjadi presiden, dan perdebatan pun dimulai, terutama mengenai kebijakan luar negeri.
Ia memandang perlunya Indonesia memperkuat infrastruktur diplomasi dengan meningkatkan peran duta besar dan diplomat.
Duta Besar dan diplomat harus diberi mandat untuk mengatasi isu-isu kepentingan perekonomian nasional, seperti menarik investor global untuk berinvestasi di Indonesia, katanya.
Tujuan investasi asing adalah untuk mendukung penciptaan lapangan kerja yang lebih baik guna menjamin lapangan kerja bagi semua orang, katanya.
“Masyarakat perlu bekerja, mereka membutuhkan lebih banyak pekerjaan, investasi perlu ditingkatkan,” katanya.
Setelah debat capres 12 Desember 2023 dan debat cawapres 22 Desember 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat ketiga.
Pertahanan, keamanan dan kebijakan luar negeri menjadi tema utama perdebatan ketiga.
Sebelumnya, KPU menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
KPU menjadwalkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 dengan tanggal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Berita terkait: Ketua KPU: Debat Capres Ketiga untuk Membantu Pemilih Memilih Kandidat
Berita terkait: Di hari ke-41 kampanye pemilu, Anies bersiap untuk debat kedua
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi