POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Mencapai rencana pekerjaan pemerintah 2024 itu penting: Menteri

Mencapai rencana pekerjaan pemerintah 2024 itu penting: Menteri

Pencapaian tujuan tersebut akan dipengaruhi oleh realisasi pembangunan di tingkat daerah dan kerjasama lembaga swadaya masyarakat.

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharzo Monfa menekankan pentingnya pencapaian tujuan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024.

“Pencapaian target tersebut akan dipengaruhi oleh realisasi pembangunan di tingkat daerah dan kerjasama lembaga swadaya masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Selasa.

Ia mengomentari penyusunan RKP 2024 dan draf awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan proyeksi penduduk 2020-2050 pada Forum Rencana Pembangunan Nasional (Muzrenbangnas) 2023.

Menteri mengatakan dokumen dikembangkan dengan menggunakan mekanisme clearing house – mengadakan forum untuk mengatasi masalah yang melibatkan pemangku kepentingan terkait sehingga proyek pembangunan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Beberapa pemangku kepentingan terlibat dalam penyusunan RKP 2024 melalui forum konsultasi publik, rapat koordinasi teknis perencanaan pembangunan dan forum perencanaan pembangunan provinsi.

“Setelah pelaksanaan Musrenbangnas akan dilakukan pembahasan pendahuluan dengan DPR RI,” kata Menkeu.

Ia menambahkan Perpres tentang RKP 2024 akan diterbitkan kemudian dan menjadi dasar penyusunan Nota Keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

RKP 2024 bertemakan “Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Rancangan awal RKP 2024 menetapkan beberapa target pertumbuhan, antara lain pertumbuhan ekonomi 5,3–5,7 persen, angka kemiskinan 6,5–7,5 persen, angka pengangguran terbuka 5,0–5,7 persen, dan rasio gini 0,374–0,377 poin.

Selain itu, target lain yang ditetapkan antara lain Indeks Pembangunan Manusia sebesar 73,99–74,02 poin, penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 27,27 persen, tingkat konversi Nelayan sebesar 107–110 poin, serta tingkat konversi Petani sebesar 105–108 poin.

Sasaran tersebut ditempuh melalui delapan arah kebijakan, antara lain penurunan angka kemiskinan dan pemberantasan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, revitalisasi industri dan penguatan riset terapan, serta penguatan daya saing dunia usaha.

Arahannya antara lain pembangunan rendah karbon dan transisi energi, pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas, percepatan pembangunan masa depan ibu kota Nusantara (IKN) Indonesia dan penyelenggaraan pemilihan umum 2024.

Berita terkait: Populasi Indonesia diprediksi mencapai 324 juta pada 2045: Papenas
Berita terkait: Papenus melihat tiga isu besar dalam pembangunan nasional

Diterjemahkan oleh: Bakir Alatas, Yuu Liman
Pengarang : Rahmat Nasushan
Hak Cipta © ANTARA 2023