8 Juni 2023
Jakarta – Menuduh Presiden Joko “Jokowi” Widodo mencoba menyabotase pencalonan tokoh oposisi Anis Baswedan pada pemilihan tahun depan, mantan Wakil Menteri Hukum Denny Indrayana Indrayana menyalahkan perilaku Jokowi dan mendesak anggota parlemen untuk menyelidiki pelanggaran konstitusi. .
“DPR harus menggunakan kewenangan sela untuk mengusut apakah Presiden menyalahgunakan kewenangannya untuk memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi. [KPK]MA dan Polri menghadang pencalonan Anis di Pilpres 2024,” tulis Denny dalam surat terbuka yang diterbitkan Rabu.
Pernyataan tersebut adalah yang terbaru dalam perdebatan yang dipicu oleh pengakuan Jokowi bahwa dia tidak akan netral dalam mencari penggantinya.
Membandingkan perilaku presiden dengan peran mantan Presiden AS Richard Nixon dalam skandal Watergate, pakar hukum konstitusi menguraikan sejumlah bukti tidak langsung dan tidak langsung yang dia yakini cukup untuk memicu penyelidikan DPR.
Inti dari skandal Watergate adalah penyelidikan yang membuktikan keterlibatan Nixon dalam menutupi upaya perampokan tahun 1972 terhadap saingan pemilihannya. Akibatnya, Nixon mengundurkan diri.
Berdasarkan laporan dari internal Partai Demokrat, Denny menduga Presiden Jokowi menyampaikan kepada mantan wakil presiden dalam rapat bahwa hanya akan ada dua calon presiden pada Pilpres 2024. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapat informasi “mengejutkan” itu pada September tahun lalu.
“[The former VP was] “Hanya ada dua calon dan Anis KPK akan diperiksa,” kata mantan ajudan Yudhoyono itu.
Mantan wakil rektor yang dimaksud diyakini luas adalah Jusuf Galla, yang baru-baru ini mengkritik intervensi Jokowi. Tetapi presiden membela diri, katanya kepada para pemimpin media pekan lalu cawe-cawe (Intervensi orang Jawa) adalah demi kepentingan terbaik negara. Jokowi juga menegaskan tidak pernah melibatkan aparat negara dalam intervensinya.
Baca selengkapnya: Intervensi presiden memecah belah publikKPK menarik perhatian karena diduga memecat penyidik yang menolak memeriksa Anies terkait suksesnya Jakarta menjadi tuan rumah balapan Formula E. Dengan balapan pertama pada tahun 2022, Anis memimpin E-Prix selama menjadi gubernur, dengan biaya komitmen tiga tahun sebesar Rp 653 juta (US$43.882).
Selain mengincar Anies, Denny menuding Jokowi mencoba mengintervensi partai politik simpatisan mantan Menteri Pendidikan itu.
“Saat saya tanya ke pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kenapa [Suharso Monoarfa] Seorang anggota PPP mengatakan kepada saya bahwa alasan utamanya adalah karena dia sudah empat kali bertemu dengan Suharzo Anees,” kata aktivis-cendekiawan itu dalam surat itu.
Denney, yang mengakui bahwa bukti tersebut hanyalah desas-desus, menunjuk perpecahan di dalam Demokrat sebagai bukti lebih lanjut dari dugaan campur tangan.
Sejak 2021, Kepala Staf Kepresidenan telah memimpin faksi yang terpecah menantang kepemimpinan pemimpin Partai Demokrat Moldova Agus Harimurti Yudhoyono.
Pemerintah, melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasona Lavoli, telah memenangkan kubu Yudhoyono yang lebih muda, tetapi Moldova telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk menentang keputusan tersebut.
“Presiden Jokowi tidak bisa awas bahwa Moiltogo terus melecehkan Partai Demokrat,” bantah Denny.
Partai Demokrat, oposisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan partai Nosdem, yang baru-baru ini dikeluarkan dari koalisi yang berkuasa, termasuk di antara tiga partai yang mendukung Anees sebagai presiden.
Jika NasDem atau Demokrat menarik dukungannya, Anies tidak akan memenuhi ambang batas yang diperlukan untuk mencalonkan diri, setidaknya tanpa dukungan dari partai pro-pemerintah lainnya.
Menanggapi surat tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Cristianto menyarankan agar Ketua Kabinet Yudhoyono bersikap adil terhadap tuduhan perbuatan tercela, diduga menggunakan sumber daya negara untuk mendongkrak suara partai tertentu, menggunakan poin yang sama seperti pada Pemilu 2009.
Dia kemudian menggambarkan intervensi Jokowi sebagai hal yang penting dalam mempersiapkan bangsa untuk “lompatan kemajuan”.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi