Tempo.co, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md di akun Instagram-nya mengatakan, seorang polisi tewas dalam baku tembak keji antara dua petugas Bagian Dalam Negeri (PROBAM) Polri. Jenderal Ferdi Sambo. Kasus ini menjadi perhatian publik karena ketidaksesuaian yang dilaporkan oleh kepolisian.
Menteri menulis pada hari Rabu, 13 Juli, “Kasus ini tidak dapat dibiarkan begitu saja karena banyak keanehan muncul tentang bagaimana kasus ini ditangani dan penjelasan polisi yang tidak jelas dalam menghubungkan sebab dan akibat dari rantai peristiwa.”
Mahfoud berargumen bahwa kredibilitas polisi dan kredibilitas pemerintah dipertaruhkan, dan seperti yang ditunjukkan oleh banyak penelitian, hal ini dapat menodai persepsi publik yang sangat tinggi.
Dia kemudian menyatakan dukungannya kepada Kapolri Listio Sigit Prabowo, yang telah membentuk komisi penyelidikan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam baku tembak antara dua petugas Brobham di rumah kepala divisi Brobham.
“Kementerian akan terus memantau perkembangannya,” kata Mahfoud MD yang saat ini sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah.
Penembakan itu terjadi di Bangoran, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli, namun baru diumumkan ke publik pada Senin berikutnya. Laporan awal menunjukkan itu dipicu oleh seorang petugas polisi yang mencoba melakukan pelecehan seksual terhadap istri kepala Probham setelah dia berteriak di sebuah ruangan di rumah. Brigadir Nobrianza Joshua ditembak tujuh kali.
Antara
Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi