Penulis: Agatha Appleton Sass dan Estefania Grijalva
Peserta mendiskusikan bagaimana membantu pengusaha perempuan di Asia dalam lokakarya yang diselenggarakan oleh UN Women pada 27 Juni 2023. Foto: UN Women
Beijing, Cina Lokakarya mitra untuk pemberdayaan digital perempuan yang diselenggarakan oleh UN Women di Tiongkok mengembangkan peta jalan untuk tindakan kolektif agar pengusaha perempuan dapat berkembang dalam ekonomi digital di Asia dan Pasifik.
Lokakarya virtual tersebut merupakan bagian dari program Together Digital yang diluncurkan pada tahun 2022 oleh UN Women dan Ant Foundation di China untuk mencoba menjembatani kesenjangan digital gender. Itu diadakan pada Hari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) PBB, 27 Juni 2023.
Peserta lokakarya termasuk UN Women, pemimpin dan perwakilan dari organisasi mitra dari banyak negara: Amartha, Ant Foundation, Aureolis Ventures, Connecting Founders, DuAnyam, EY, GoJek, Google, Huawei, Kuaishou Technology, LinkedIn, Microsoft, MyBank Dia mencintai teknologi , Shiseido, StrongHer Ventures, Swire Group, Tokopedia, UBS, dan ZhenFund.
Lokakarya ini mengikuti dua meja bundar konsultatif awal tahun ini di mana UN Women dan organisasi mitranya mengidentifikasi praktik terbaik, kebutuhan, tindakan, dan kemitraan dengan potensi tinggi untuk meningkatkan akses perempuan ke teknologi digital.
Lokakarya ini berfokus pada tiga bidang utama: akses ke keterampilan, keuangan, dan pasar.
Peserta mengidentifikasi tindakan utama yang akan mereka lakukan secara kolektif untuk mendukung pengusaha perempuan, termasuk mengembangkan program pendampingan dan pelatihan, meningkatkan keterampilan promosi dan penggalangan dana, berinvestasi dalam bisnis yang dipimpin perempuan, dan menghubungkan UKM yang dipimpin perempuan ke pasar digital.
Peserta juga mengidentifikasi langkah selanjutnya yang akan mereka ambil untuk membangun platform mitra untuk kolaborasi, pertukaran pengetahuan, dan pengembangan rencana aksi untuk memajukan pemberdayaan digital perempuan di wilayah tersebut.
Selama lokakarya, UN Women juga meluncurkan studi multi-negara tentang UMKM yang dipimpin oleh perempuan, dengan fokus pada usaha mikro di China, Indonesia, Thailand, Rwanda dan Uganda. Studi ini memberikan rekomendasi tentang bagaimana merancang dan mengimplementasikan inisiatif untuk mendukung kewirausahaan perempuan.
Together Digital, sebuah program lima tahun, sedang diujicobakan di wilayah Asia Pasifik melalui proyek-proyek di China dan Indonesia serta inisiatif regional lainnya. Di antara kegiatan lainnya, program tersebut memberikan pelatihan kepada beberapa ribu pengusaha perempuan dalam keterampilan digital dan manajemen bisnis, termasuk kewirausahaan digital yang peka gender.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian