Tempo.co, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPP) membenarkan letusan Gn Semaru Di Kabupaten Lumajang Jawa Timur tidak terjadi tsunami.
Beberapa laporan muncul bahwa letusan Gunung Semaru dapat menciptakan tsunami di Jepang setelah awan panas menyebabkan longsoran di Gunung Semaru Minggu pagi.
“Ada banyak alasan mengapa berita ini tidak dapat dipertanggungjawabkan, Gunung Semeru adalah gunung api darat, cukup jauh dari laut sehingga kemungkinan letusan/piroklastik/keruntuhan parsial tidak akan sampai ke laut dan menimbulkan tsunami,” kata BNPB Bencana Plt Kepala Data, Informasi dan Komunikasi Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Muhari kemudian menjelaskan bahwa Gunung Semeru terletak di selatan Pulau Jawa. Jika terjadi longsoran, maka akan menerjang pantai selatan Pulau Jawa akibat aktivitas vulkanik. Oleh karena itu, tsunami tidak mungkin mencapai Jepang karena terhalang oleh gugusan pulau di Indonesia.
Berdasarkan analisis tersebut, kabar yang beredar bahwa Gunung Semaru akan meletus dan menghantam Jepang dengan tsunami adalah tidak benar, jelas Muhari.
Badan itu mengingatkan semua orang untuk hanya mempercayai berita dari lembaga yang berwenang seperti BNPB di Indonesia; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG); Badan Penanggulangan Bencana Gunung Api dan Geologi (PVMBG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi lain yang diamanatkan oleh pemerintah.
Sebelumnya, PVMBG melaporkan Gunung Semaru meletus pada Minggu pukul 02.46 waktu setempat. Mengeluarkan awan panas, ketinggian kolom erupsi mencapai 1.500 meter dari puncak.
BNPB mencatat 1.979 orang mengungsi di 11 tempat pasca erupsi.
Posisi Gn Semaru Meningkat dari Level III (Awas) menjadi Level IV (Awas) mulai 4 Desember 2022 pukul 12.00 waktu setempat.
Antara
Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi