POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Lebaran di Indonesia: Bisnis e-commerce terus berkembang meski pembatasan Covid-19 dilonggarkan

Lebaran di Indonesia: Bisnis e-commerce terus berkembang meski pembatasan Covid-19 dilonggarkan

JAKARTA — Indonesia sedang menyaksikan hiruk pikuk belanja karena tinggal seminggu lagi menjelang Hari Raya Aidilvitri, dan orang-orang berbondong-bondong online untuk membeli kue beras ketupat, ornamen dekoratif, dan pakaian pesta.

Pencabutan pembatasan Covid-19 di negara berpenduduk mayoritas Muslim terpadat di dunia telah memungkinkan kembalinya toko fisik dan lebih dari 120 juta orang untuk melakukan perjalanan ke kota asal mereka dalam eksodus tahunan.

Tetapi situs web e-niaga masih ramai dengan aktivitas, karena platform dan pedagang bersaing untuk menawarkan penawaran terbaik.

Misalnya, Tokopedia memiliki “promosi bonus liburan” dengan diskon hingga 90 persen dan pengiriman gratis untuk pembelian minimal 20.000 rupee ($1,80).

Pergeseran perilaku konsumen ke layanan digital di masa pandemi telah mendorong bisnis online seperti Dapur None dan Jajan Simanis jelang Hari Raya atau Lebaran, demikian sebutan lokal.

Vera Sahab, seorang ibu rumah tangga di Jakarta, sedang dalam perjalanan untuk menjual lebih dari 400 toples biskuit buatan sendiri seperti kue tar nanas dan kue “lidah kucing” pada tahun 2023. Jumlah tersebut delapan kali lipat volume penjualannya saat memulai bisnisnya, Dapur None, tiga tahun lalu, Setelah terpaksa menutup warung pinggir jalan di Pontianak, Kalimantan Barat, menyusul merebaknya Covid-19 di Indonesia.

Bu Vera menjual barangnya seharga 200.000 rupee per toples di Shopee, dengan layanan pengangkutan Gojek melakukan pengiriman di Jakarta. Melalui akun Instagram-nya, yang memiliki lebih dari 9.000 pengikut, dia menerima permintaan dari orang-orang di bagian lain negara itu.

“Menjual kue online itu efisien. Saya bisa bekerja dari rumah dan tidak perlu rak ritel atau kios,” kata ibu berusia 29 tahun itu kepada The Sunday Times. “Jadwal kerja saya juga fleksibel, saya bahkan bisa membuat kue di malam hari.”

READ  Batubara Jauh dari 'Mati': Harga Tetap Tinggi, IPO Masih Menguntungkan

Arsitek Ratna Vidara Fatimah, yang menjual makanan ringan gourmet Indonesia seperti serabi (pancake tepung beras dengan santan) dan klebun (nasi seperti mochi yang diisi dengan gula aren) melalui Instagram (@jajansimanis) dan GoFood, berharap pesanan akan memuncak di hari ramadhan terbaru.