Latar belakang
Konsesi PT Mayawana Persada terletak di Kalimantan Barat di Pulau Kalimantan. Luasnya sekitar 140.000 hektar, termasuk 90.000 hektar habitat orangutan dan lebih dari 83.000 hektar lahan kaya karbon. Tanah asli dan hutan adat berada dalam wilayah konsesi.
Hampir 40.000 hektar telah dibuka sejak tahun 2016 di konsesi PT Mayawana Persada. Hampir 20.000 hektar lahan terkena sanksi pada tahun 2023 saja. Kerusakan besar-besaran ini terlihat jelas di tengah penurunan deforestasi yang didorong oleh komoditas secara keseluruhan di Asia Tenggara.
Mighty Earth mengajukan pengaduan Forest Stewardship Council (FSC) terhadap Alas Kuzuma Group (pemilik PT Mayawana Persada hingga setidaknya Desember 2023), yang diterima akhir tahun lalu.
Pada tanggal 28 Maret 2024, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLKH) RI mengeluarkan surat yang meminta PT Mayawana Persada menghentikan seluruh kegiatan deforestasi dan fokus pada penanaman hutan tanaman industri di lahan terbuka dan semak belukar selain restorasi ekologi.
Laporan pemantauan hutan berikut ini berupaya menghitung berapa banyak tutupan hutan yang telah dibuka di perkebunan PT Mayavan Persada sejak surat tersebut diterbitkan. Dari surat KLKH kami memperkirakan total pembukaan hutan, penebangan dan pembangunan infrastruktur sekitar 96 hektar. Perkiraan ini mungkin terlalu rendah berdasarkan ketersediaan gambar bebas cloud dari tanggal 28 Maret hingga awal April.
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali