Jakarta (Antara) – Kementerian Perdagangan menyatakan lalu lintas data dalam ekosistem ekonomi digital sangat penting untuk mendorong kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) karena juga dapat digunakan untuk memetakan minat konsumen.
“Data tersebut juga dapat digunakan untuk memahami minat konsumen Indonesia, sehingga pada akhirnya pelaku usaha kecil menengah atau pemain lokal dapat memanfaatkan potensi pasar tersebut,” ujar Revan Ardianto, Direktur E-Commerce dan Layanan Kementerian ESDM, saat acara CIPS DigiWeek di Jakarta. pada hari Senin.
Ia mencontohkan, keberadaan data pribadi di dunia maya dapat disalahgunakan, namun pemanfaatan data dan informasi yang tepat dalam ekonomi digital juga dapat menjadi peluang yang baik bagi UMKM.
Dia mencontohkan market intelligence sebagai alat analisis data yang memungkinkan UMKM memahami permintaan pasar, memungkinkan mereka merencanakan inventaris dan pasokan serta memfasilitasi akses pembayaran.
Ardianto menjelaskan bahwa “penggunaan kata yang bertanggung jawab dapat menciptakan kepercayaan dan keyakinan konsumen dalam jual beli online. Oleh karena itu, keamanan merupakan faktor penting yang harus dijaga dalam aktivitas jual beli online itu sendiri.”
Pengambilan keputusan berbasis data juga akan membantu pemerintah lebih memahami situasi dan memungkinkannya membuat kebijakan yang lebih baik.
Ardianto juga menganjurkan perlunya mendorong kegiatan komersial untuk lebih mengembangkan perekonomian.
Selain itu, iklim investasi yang kondusif ditambah dengan regulasi yang mendukung dapat mendorong transformasi ekonomi yang pada akhirnya akan mendorong perekonomian Indonesia.
Ia mencontohkan, dalam lima tahun terakhir, kancah ekonomi digital nasional tumbuh secara eksponensial dan memiliki potensi yang sangat besar.
Nilai ekonomi digital pada tahun 2022 ditetapkan sekitar $77 miliar dan diperkirakan akan tumbuh menjadi $130 miliar pada tahun 2025.
Sebanyak 3,48 juta transaksi e-commerce tercatat sepanjang tahun 2022, dengan nilai 476 triliun rupee (sekitar 31,3 miliar dolar AS), meningkat 18,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kementerian mengkaji potensi ekonomi digital yang sangat besar dan pengembangannya melalui empat pilar, yang pertama mendorong usaha kecil menengah untuk tumbuh dan berkembang secara transparan dan mengikuti perubahan zaman dengan mengambil inisiatif inovatif.
Kedua, mengintegrasikan UMKM dengan platform digital agar bisa meningkatkan daya saing dan bisa mengekspor produknya.
Ketiga, mendorong peritel modern untuk menawarkan peluang kemitraan kepada UMKM guna membuka pasar usaha yang lebih besar.
“Terakhir untuk lembaga pembiayaan perbankan untuk memberikan akses pembiayaan bagi UMKM,” tutup Ardianto.
Berita Terkait: Kami berkomitmen merevitalisasi pasar tradisional melalui digitalisasi
Berita terkait: Kementerian minta UMKM manfaatkan teknologi digital dan berinovasi
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian